Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 16/06/2022, 07:31 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga kini, bullying (perundungan) masih terus terjadi pada banyak anak di sekolah, lingkungan tempat tinggal, bahkan di dunia maya.

Bullying, seperti tercantum dalam situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN), didefinisikan sebagai perilaku disengaja dan agresif yang terjadi berulang terhadap korban, di mana ada ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan, serta korban merasa rentan dan tidak berdaya untuk membela diri.

Ingatlah bahwa siapapun bisa menjadi korban bullying. Namun, kita semua bisa melakukan sejumlah cara untuk mencegah agar anak tak menjadi korban bullying.

Bullying terjadi dalam bentuk fisik, verbal, dan yang terbaru adalah di dunia maya atau dikenal dengan istilah "cyber bullying".

Bullying bisa membuat korban merasakan depresi, yang pada beberapa kasus berujung pada bunuh diri.

Karenanya keluarga dan lingkungan punya peran yang sangat penting dalam hal pencegahan.

Baca juga: Yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Alami Cyber Bullying

Psikolog dari Citra Ardhita Psychological Services, Ayoe Sutomo, M.Psi menyebutkan, beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua pada anak agar terhindar dari aksi bullying, antara lain:

1. Membangun konsep diri yang baik

Ayoe menjelaskan, konsep diri adalah bagaimana anak memandang dirinya, untuk itu anak perlu diajarkan untuk memiliki pandangan diri yang baik.

Membentuk pandangan diri yang baik bisa diawali dengan menciptakan lingkungan yang suportif di keluarga. Misalnya, dengan tidak sering menyalahkan anak karena bisa merusak konsep diri mereka.

"Misalnya dengan mengatakan, 'Kamu enggak bisa apa-apa, gitu aja enggak bisa.' Kata-kata itu kecil, tapi jika berulang, konsep anak akhirnya merasa enggak bisa apa apa," ujarnya.

Setiap anak pasti memiliki kekurangan, namun setiap anak juga pasti memiliki kelebihan. Bantulah anak untuk menemukan dan mengeksplorasi kelebihannya agar anak memiliki pandangan yang baik terhadap dirinya, lebih percaya diri dan mampu menghadapi lingkungannya dengan baik.

Baca juga: Tipe-Tipe Anak yang Rentan Mengalami Bullying di Sekolah

2. Dukung minat dan bakat anak

Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan diri anak dan membuat dirinya merasa mahir di bidang tersebut.

Sehingga, ketika suatu saat anak menjadi korban bullying dan dijauhi sekelompok anak tertentu, dia cenderung tak memandangnya sebagai masalah dan bisa bergaul dengan teman-temannya yang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com