Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghindari Masalah Jantung di Masa Kehamilan

Kompas.com - 22/01/2020, 08:37 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehamilan adalah momentum spesial bagi setiap perempuan, namun akan menjadi masa tidak menyenangkan jika terjadi komplikasi pada masa kehamilan.

Ada beberapa proses alami di tubuh perempuan ketika hamil yang bisa memicu komplikasi di kemudian hari jika tidak diperiksakan lebih lanjut.

Banyak spesialis di seluruh dunia menyebutnya sebagai tes stres alami (natural stress test) untuk tubuh. Pada masa ini, ad beberapa perubahan yang terjadi, termasuk peningkatan aliran darah yang signifikan.

Kondisi ini memicu tekanan lebih pada jantung dan seringkali menyebabkan serangan sementara pada tekanan darah atau level gula darah.

Namun, kondisi ini sehat dan merupakan suatu perubahan yang alami untuk proses pemberian nutrisi pada janin yang sedang bertumbuh.

Hal ini normal, dan pada banyak perempuan, masalah ini akan selesai setelah melahirkan.

Namun, bagi sebagian perempuan perubahan ini bisa memicu peningkatan penyakit kardiovaskular bahkan diabetes.

Jika tidak diperiksakan, kemungkinan meneruskan penyakit ini pada janin bisa meningkat secara drastis.

Ketika menghadapi masalah jantung selama kehamilan, ibu hamil mungkin mengalami gejala yang mirip dengan serangan jantung. Beberapa di antaranya adalah:

- Peningkatan denyut jantung.

- Nafas pendek.

- Sakit dada.

- Kelelahan, dan

- Pusing.

Untuk menghindari kondisi ini atau membuatnya lebih teratasi, ibu hamil harus berhati-hati untuk tidak memaksakan diri dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.

Baca juga: Serangan Jantung pada Ibu Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Beberapa cara untuk menerapkannya adalah dengan mengadopsi rencana makan seimbang dan melakukan olahraga teratur. Makanan yang perlu dikonsumsi, di antaranya:

1. Seng

Karena daging dan kerang adalah sumber seng yang baik, vegetarian dan vegan harus secara khusus memastikan mereka menerima jumlah seng yang diperlukan melalui makanan mereka.

Sebab, pada umumnya makanan yang dikonsumsi vegetarian dan vegan rendah protein. Beberapa sumber seng alternatif yang bisa dikonsumsi antara lain biji-bijian serta tumbuhan polong, seperti buncis, lentil dan kacang-kacangan.

2. Asam folat

Semua perempuan pada usia subur membutuhkan 400 mikrogram (0,4 mg) asam folat setiap hari. Ini bisa ditemukan dalam telur, kacang-kacangan, jeruk, sayuran berdaun, sereal sarapan yang diperkaya asam folat, dan suplemen vitamin tertentu.

Selain membantu mengurangi risiko cacat otak dan sumsum tulang belakang, asam folat juga sangat diperlukan selama 28 hari pertama setelah pembuahan, ketika risiko cacat tabung saraf adalah yang tertinggi.

3. Zat besi

Memiliki asupan zat besi yang sehat membantu membangun cadangan zat besi dalam tubuh untuk mempersiapkannya bagi kebutuhan janin selama kehamilan.

Daging, unggas, ikan, polong-polongan, dan sayuran hijau berdaun kaya akan zat besi dan harus dimasukkan dalam pola makan pra-kehamilan.

4. Vitamin B

Vitamin B adalah suplemen penting untuk perkembangan otak dan tubuh janin yang sehat. Ini adalah delapan vitamin berbeda yang membantu tubuh dalam berbagai cara.

Beberapa di antaranya termasuk pertumbuhan dan fungsi organ yang sehat, promosi kulit yang sehat, saraf, dan pencernaan, penguraian karbohidrat untuk menghasilkan energi, penciptaan sel darah merah, serta dan pengurangan cacat lahir.

Beberapa makanan sumber Vitamin B yang baik antara lain biji-bijian, sayuran hijau, ayam, kuning telur, susu, dan ikan.

Di samping memerhatikan pola makan, masalah jantung juga bisa dicegah dengan melakukan gerakan olahraga.

Pada kehamilan yang sehat, aktivitas fisik rutin diperbolehkan dan justru diperlukan. Aktivitas fisik tidak akan meningkatkan risiko keguguran kandungan, berat badan lahir rendah, atau persalinan dini.

Meski begitu, penting untuk mendiskusikan jenis olahraga yang tepat dengan dokter. Jika mereka memberi lampu hijau untuk melakukan olahraga, maka diskusikanlah aktivitas fisik apa yang bisa dilakukan secara aman.

Olahraga sangatlah penting bagi ibu dan anak, karena bisa memberi manfaat berikut:

- Menurunkan sakit punggung.

- Meredakan sembelit.

- Mengurangi risiko diabetes gestasional, preeklampsia dan persalinan sesar.

- Mendukung berat badan sehat selama kehamilan, dan

- Meningkatkan kebugaran secara umum serta meningkatkan kekuatan jantung dan pembuluh darah.

Idealnya, ibu hamil melakukan olahraga sekitar 150 menit setiap minggunya dengan intensitas moderat atau aktivitas aerobik.

Beberapa jenis olahraga yang perlu dilakukan, antara lain:

- Latihan pernafasan dan yoga untuk sirkulasi darah dan relaksasi mental yang lebih baik.

- Berenang untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan merenggangkan otot tangan dan kaki.

- Jalan cepat, dan

- Latihan panggul untuk mengontrol kandung kemih yang terlalu aktif.

Baca juga: Olahraga di Masa Kehamilan Tak Cuma Bermanfaat bagi Ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com