Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Otot Stagnan Meski Berolahraga, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 22/01/2020, 13:48 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Pada beberapa bulan awal ketika baru memulai olahraga, kita seringkali melihat pertumbuhan otot yang cukup pesat. Namun, pada satu kondisi beberapa dari kita mulai mencapai titik "plateau" atau stagnan.

Perlu diketahui, bahwa pada tahap awal berolahraga kita membangun hubungan neuromuskular dan mempelajari bagaiamana melakukan olahraga dengan cara yang tepat.

Bukan berarti kamu perlu melakukan perubahan pola makan atau olahraga yang drastis, namun tetap diperlukan adanya perubahan sehingga tubuh bisa membentuk otot.

Pendiri Athlean-X, Jeff Cavaliere, C.S.C.S mengunggah sebuah video yang merinci tujuh alasan mengapa olahragamu mencapai titik stagnan tersebut dan membuatmu berjuang keras untuk mendapatkan kekuatan dan otot.

Baca juga: 7 Makanan Kaya Vitamin D, Demi Tulang dan Otot yang Sehat

"Meningkatkan kekuatan akan semakin sulit ketika kita sudah mencapai titik yang lebih berpengalaman, namun bukan berarti kita harus berhenti berusaha mendapatkannya," kata Cavaliere.

Lalu, apa tujuh penyebab kita mencapai titik stagnan ketika berolahraga?

1. Berhenti mengejar kekuatan

Ketika kita sudah memiliki bentuk tubuh yang baik lewat olahraga, seringkali kita masih menginginkan perkembangan yang progresif.

Saat memulai, mungkin kita akan menambahkan beban 25 pon setiap minggunya.

Namun, tidak bisa menambah beban sebanyak itu bukan berarti kita harus berhenti melakukannya.

"Jangan menyepelekan beban 2,5 pon. Sebab itu akan memberikan daya dorong yang diperlukan untuk memicu penambahan kekuatan lagi," ujarnya.

2. Hanya fokus pada kekuatan

Kesalahan lainnya adalah hanya fokus membangun kekuatan. Kamu harus melakukan latihan kondisi fisik dengan melatih elemen lain.

Pastikan olahragamu terencana dan tidak asal-asalan menggabungkan satu latihan dengan latihan lainnya tanpa alasan.

Baca juga: Ingin Punya Six Pack? Ini 8 Cara Membentuk Otot Perut

3. Pola makan

Olahraga memang penting, namun menyesuaikan pola makan dari waktu ke waktu juga merupakan sesuatu yang tak kalah penting.

Bahkan ketika kamu sudah menjalankan pola makan bersih (clean eating), kamu mungkin saja membutuhkan asupan protein dan kalori harian lebih untuk menjaga pertumbuhan ototmu.

"Perlu ada penyesuaian nutrisi secara berkala jika kamu ingin pertumbuhan otot terus terjadi," ungkap Cavaliere.

4. Kualitas dan kuantitas tidur

Kualitas tidur sangat memengaruhi pertumbuhan otot yang kita dapatkan dari berolahraga. Jika kekurangan tidur berkualitas, tubuh tidak akan bisa beristirahat, memulihkan diri dan membangun otot.

Baca juga: Demi Nikah, Lelaki Ini Pangkas Bobot dan Bangun Otot Cuma 4 Bulan

5. Menetapkan tujuan dan memantau perkembangan

Cavaliere menyarankanmu untuk memantapkan tujuan dan memantau kembali tujuanmu berolahraga. Ada saatnya, pertumbuhan otot melambat dan itu adalah proses yang normal.

Jika kamu menganggap bahwa setelah satu tahun berolahraga akan tetap mendapatkan keuntungan yang sama dengan yang diperoleh pada bulan-bulan awal berolahraga, maka kamu mendapat informasi yang salah dan perlu mengubah harapan tersebut.

6. Tidak cukup berlatih

"Cara terbaik untuk mendapatkan peningkatan pertumbuhan otot adalah berusaha meningkatkan levelnya setiap kali latihan dan "memaksa" tubuh untuk pertumbuhan otot yang baru," ujarnya.

Baca juga: Membangun Otot agar Hidup Lebih Lama

7. Menyepelekan hubungan pikiran dan otot

Pernahkan kamu fokus terhadap apa yang kamu lakukan dengan berolahraga? Pernahkah kamu fokus dengan kualitas setiap kontraksi?

Mungkin kamu hanya melakukan repetisi yang lebih sedikit dan mengangkat beban yang lebih ringan, namun hal itu yak masalah.

Strategi akan membantumu menyelesaikan masalah pertumbuhan otot yang stagnan.

Baca juga: Pria, Lakukan Latihan Otot Ini untuk Meningkatkan Performa di Ranjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com