Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/01/2020, 15:58 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Parents

KOMPAS.com - Menunggu dua garis biru muncul di alat tes kehamilan memang bisa membuat frustasi, apalagi jika sudah berbulan-bulan garis itu tak juga terlihat.

Gangguan kesuburan memang pengalaman yang membuat emosi seperti roller coaster. Tetapi, terkadang solusi dari masalah ini lebih sederhana dari yang kita pikir.

Salah satu faktor yang berpengaruh pada kehamilan adalah hormon tidak seimbang. Namun, tak banyak wanita yang menyadari ada masalah hormon dalam dirinya.

Hormon-hormon tertentu dibutuhkan tubuh kita untuk menjaga siklus haid teratur dan memproduksi sel telur yang sehat. Dengan demikian sel telur akan siap dibuahi.

Jika Anda dan pasangan dalam kondisi sehat tetapi sudah beberapa bulan mencoba hamil tak berhasil juga, mungkin ini saatnya melakukan pemeriksaan hormonal.

Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan beberapa gejala, misalnya siklus haid tidak teratur, PMS, jerawatan, ingin mengonsumsi makanan tertentu, biasanya yang manis-manis, dan sebagainya.

Baca juga: 5 Tanda Gangguan Hormon yang Picu Kegemukan

Menurut dr.Emily Jungheim, ahli endrokin dan reproduksi, gangguan hormonal bukan salah kita.

"Memang ada gaya hidup yang berpengaruh pada hormon, tapi pengaruhnya kecil. Salah satu yang pengaruhnya besar adalah obesitas. Melakukan olahraga berat sehingga kadar lemak tubuh berkurang juga akan berpengaruh pada siklus haid dan ovulasi," katanya.

Kondisi medis tertentu, seperti gangguan tiroid dan kelenjar adrenal juga akan memengaruhi keseimbangan hormon.

Malah, menurut Jungheim, gangguan tiroid sering jadi penyebab utama gangguan hormon pada wanita.

Dijelaskan oleh dokter ginekologi Elena Villanueva, kelenjar tiroid, organ reproduksi wanita, dan kelenjar adrenal, saling terkait.

"Jika ada masalah dalam salah satu kelenjar ini, bisa menyulitkan pembuahan," katanya.

Baca juga: PCOS, Gangguan Hormon yang Sebabkan Susah Hamil

Penyebab lain sulit hamil akibat hormon adalah PCOS (sindrom polisistik ovarium) yang menyebabkan gejala berupa jerawatan, tumbuh rambut di wajah, haid tak teratur, dan susah hamil.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Periksa hormon

Secara umum tidak ada patokan kapan harus periksa hormon, karena setiap wanita unik.

"Tetapi, jika Anda belum hamil setelah 6-12 bulan berusaha, siklus haid tak teratur, atau punya gejala PCOS, sebaiknya lakukan pemeriksaan hormonal," kata Jungheim.

Ada dua metode pemeriksaan hormon, yaitu memeriksa sampel darah di laboratorium atau pemeriksaan di rumah dengan alat khusus.

Hormon bisa kita ukur melalui darah, rambut, urine, atau air liur. Biasanya pemeriksaan hormon di rumah menggunakan air liur.

Walau begitu, setelah hasil pemeriksaan di rumah keluar, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk menentukan langkah selanjutnya (terutama jika hasilnya tidak normal).

Kabar baiknya, gangguan hormonal, terutama masalah tiroid dan adrenal, bisa diatasi dengan mudah.

Baca juga: Tes Kesuburan yang Perlu Dilakukan Pria dan Wanita

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Parents
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com