Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2020, 11:35 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Berlari dikenal sebagai olahraga yang efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, banyak juga orang yang tidak berhasil menurunkan berat badan walau rajin berlari. Apa sebabnya?

Sebenarnya inti dari penurunan berat badan adalah membakar lebih banyak kalori dibanding jumlah kalori yang masuk. Artinya, bila kamu rutin berlari tapi tetap makan dalam jumlah banyak, maka penurunan berat badan akan sulit dicapai.

Lalu bagaimana bisa menurunkan berat badan dengan lari? Ada dua cara sederhana yang bisa dilakukan, pertama menambah intensitas lari, kedua mengurangi asupan kalori.

Cara pertama misalnya dengan meningkatkan rutinitas lari daripada sebelumnya. Sebagai contoh, bila sebelumnya kamu tidak pernah berolahraga lalu mencoba untuk mulai berlari setiap hari selama 30 menit, ini akan membantu membakar lebih banyak kalori dalam menurunkan berat badan.

Namun, ketika kebiasaan lari ini sudah menjadi rutin dan dilakukan selama berbulan-bulan, maka berat badan akan tetap stabil.

Dalam hal ini, tubuh memang masih membakar kalori dengan berlari, tetapi tidak membakar lebih banyak kalori daripada sebelumnya.

Untuk itu kita perlu mengubah pola tersebut, misalnya dengan berlari lebih lama, berlari lebih cepat, atau mungkin mengganti jalur lari dari yang datar menjadi jalur tanjakan. Perubahan ini dapat meningkatkan pembakaran kalori yang lebih besar.

Baca juga: Awet Muda Hingga Sehatkan Jantung, Ini 8 Manfaat Lari Pagi

Pentingnya memperhatikan makanan

Selain mengubah pola berlari, para ahli mengatakan kita juga perlu memerhatikan makanan apa yang dikonsumsi jika ingin menurunkan berat badan.

Leslie Bonci, ahli diet olahraga Kota Kansas di Amerika Serikat mengatakan, “Sering kali ketika orang beralih dari keadaan tidak bergerak menjadi lebih banyak bergerak, mereka merasa puas dan itu diterjemahkan sebagai boleh makan lebih banyak karena sudah berolahraga.”

Sebagai contoh, sebelum berlari kamu mengonsumsi pisang. Lalu setelah berlari, kamu makan kue dan minuman kopi berkalori tinggi karena merasa sudah membakar kalori sebelumnya.

“Banyak pelari yang memanjakan diri setelah berlari, karena berpikir bahwa mereka layak mendapatkannya,” kata Jason Karp, Ph.D., kepala staf pelari Run-Fit dan penulis Run Your Fat Off .

Padahal kalori yang dibakar saat berlari tidaklah sebesar makanan yang dimakan setelahnya. Bayangkan seseorang berlari selama 30 menit dan membakar 250 kalori, lalu makan sepiring nasi goreng yang berisi sekitar 500 kalori. Tidak impas bukan?

Sebuah studi baru-baru ini dari American Journal of Clinical menegaskan bahwa banyak orang cenderung menduga sudah membakar banyak kalori saat berolahraga.

“Orang-orang cenderung lupa bahwa berlari bukanlah olahraga yang membakar kalori secara besar. Kita hanya membakar sekitar 60 kalori per kilometer,” kata Bonci.

Baca juga: Cegah Makan Berlebih Setelah Olahraga Lari

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com