Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2020, 16:28 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Belum semua orangtua memahami bahwa fondasi dasar perkembangan anak perlu dibangun ketika anak berusia 1 hingga 5 tahun.

Untuk mendukung tumbuh kembangnya, anak membutuhkan nutrisi yang cukup, baik zat gizi makro maupun mikro.

Namun, kenyataannya masih banyak anak yang belum mendapatkan cukup nutrisi untuk tumbuh kembangnya.

"Kenyataannya, toddler dan anak pra-sekolah separuhnya kekurangan energi dan protein, padahal energi dan protein adalah bahan baku untuk otak, otot, tulang anak untuk berkembang."

Hal itu diungkapkan oleh ahli tumbuh kembang, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi dalam sebuah acara diskusi di Gedung IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020).

Agar anak tumbuh sehat dan cerdas menjadi sumber daya manusia yang unggul, orangtua bisa menerapkan lima hal berikut:

1. Memberikan makanan dengan gizi seimbang

Penerapan pola makan yang salah pada anak bisa menyebabkan gizi kurang, gizi lebih, dan defisiensi mikronutrien. Anak yang perkembangannya tidak maksimal akan cenderung memiliki sel otak tak sebaik anak normal.

"Berikan makanan bergizi seimbang dan cukup. Jangan lupa sarapan pagi atau anak tidak akan bisa belajar dengan baik di sekolah," ucapnya.

Baca juga: Diberi Pola Makan Vegetarian, Bayi Ini Kurang Gizi

Beberapa zat gizi yang kurang pada anak, misalnya Vitamim D (untuk pertumbuhan tulang) dan zat besi.

Padahal, zat besi, misalnya, berperan penting terhadap sirkulasi oksigen dalam tubuh anak yang penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

"Ternyata sekitar 30 persen balita mengalami kekurangan zat besi. Bagaimana bermimpi punya anak Indonesia yang unggul kalau masih banyak asupan nutrisi anak yang kurang," kata  ahli gizi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc

Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi dan Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc (paling kanan ke kiri) dalam acara diskusi di Gedung IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi dan Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc (paling kanan ke kiri) dalam acara diskusi di Gedung IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020).

2. Mencegah anak dari penyakit

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari penyakit, seperti menjaga kesehatan makanan, menghindari asap rokok dan kendaraan, hingga imunisasi yang lengkap dan teratur.

Baca juga: Pentingnya Ajarkan Keselamatan Diri pada Anak Usia Dini

3. Beri stimulasi dan kasih sayang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com