KOMPAS.com - Di saat permintaan tenaga kerja dengan keterampilan teknis tumbuh cepat, tetap saja soft skill menjadi atribut paling dicari perusahaan, dan digali saat kita menjalani wawancara kerja.
Pada tahap wawancara, pihak HRD atau hiring manager akan mencari lebih teliti untuk kandidat dengan sifat interpersonal menonjol.
Begitu menurut Michelle Armer, Chief People Officer CareerBuilder.
Soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, dan komunikasi.
Baca juga: 7 Pertanyaan Ini Jebak Anda Saat Wawancara Kerja, Apa Saja?
Keterampilan ini juga menyangkut kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
Sementara hard skill adalah keahlian utama yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan. Biasanya, perusahaan mencantumkan persyaratan hard skill pada iklan lowongan kerja.
"Hard skill dapat diajarkan lebih mudah daripada soft skill, dan di pasar tenaga kerja saat ini, pengusaha sering merekrut kandidat yang tidak 100 persen memenuhi syarat demi suatu pekerjaan, tapi berpotensi tumbuh."
"Nah, soft skill dapat membantu HRD menentukan apakah seseorang memiliki potensi itu dan apakah mereka cocok," kata Armer kepada CNBC Make It.
Baca juga: Catat, 3 Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja
Dalam survei tren perekrutan tahunan, CareerBuilder menemukan, 92 persen pengusaha menganggap soft skill lebih penting pada tahap wawancara kerja ketimbang hard skill.
Sementara, Workplace Learning Report 2020 dari LinkedIn menunjukkan soft skill sebagai salah satu pembeda utama bagi karyawan dalam dekade baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.