Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2020, 09:41 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber yourtango

KOMPAS.com - Masalah depresi dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak mendapatkan perhatian publik. Tak sedikit pula orang yang sampai memutuskan mengakhiri hidup karena depresi berkepanjangan.

Secara global, diperkirakan sekitar 350 juta orang berjuang melawan depresi, dengan banyak orang lainnya masih belum terdiagnosis.

Demi membantu para pasiennya, para ahli sering memberikan resep antidepresan untuk memperbaiki keseimbangan kimia pada fungsi otak para pasien depresi. Meski begitu, banyak orang yang depresi memilih untuk menjalani perawatan secara alami.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa antidepresan dan obat-obat lain yang diresepkan sebetulnya tidak begitu efektif.

Institut Nasional Kesehatan Mental (National Institute of Mental Health/NIMH) menyimpulkan bahwa penggunaan antidepresan adalah masalah yang rumit serta tidak ada konsensus di antara pengguna atau dokter bahwa kelas obat tertentu bisa berhasil secara universal.

Mengapa dikatakan kompleks? Sebab, otak mencatat rangsangan dalam "matriks nyeri", tetapi tidak selalu membedakan di mana dan bagaimana rasa sakit itu dialami.

Selain itu, tidak juga selalu bisa dibedakan antara rasa sakit emosional dan fisik. Banyak obat dirancang untuk membaca neurotransmitter spesifik dalam daerah otak yang tepat, tetapi tanpa hasil pasti di mana depresi dialami secara kranial (berhubungan dengan otak). Tidak heran jika cara farmasi tidak selalu berfungsi.

Nah, mengapa tidak mencoba pengobatan alternatif yang lebih alami?

Target obat-obatan adalah untuk menstimulasi berbagai neurotransmitter dan sel kimia otak serta untuk membawa keseimbangan fisik dan emosional tubuh.

Mengonsumsi pil mungkin memang terdengar lebih mudah, tetapi ada sejumlah pendekatan alternatif yang juga bisa membantu meredakan gejala depresi.

Dengan menjalani perawatan secara alami, kita juga bisa mencatat perkembangannya melalui jurnal.

Berikut 10 cara aman mengatasi depresi menggunakan cara-cara alami:

1. Makanan sebagai "obat"

Meskipun setiap orang unik secara biokimia, ada sebuah pilihan penyembuhan universal bagi siapapun yang mengalami depresi. Apa yang kita makan bisa mentransformasikan diri kita. Apa yang kita makan juga bisa merawat kita.

Jadi, luangkanlah waktu untuk secara sadar mengapresiasi nutrisi dari makanan yang kita konsumsi dan aksi-aksi yang dilakukan untuk membuat dirimu menjadi lebih baik.

Beberapa makanan dan vitamin yang dapat membantu meredakan depresi antara lain sumber yang kaya akan asam lemak omega 3 seperti ikan, sayuran berdaun gelap, minyak kelapa, dan alpukat, Vitamin D, karbohidrat bernutrisi seperti sayuran, buah dan gandum utuh, Vitamin B, dark chocolate, teh hijau, serta magnesium.

Terapi makanan juga termasuk menghindari makanan yang tidak menguntungkan bagi diri kita. Hindari konsumsi kafein berlebih karena bisa memicu kecemasan serta kurangi konsumsi gula dan alkohol.

Baca juga: Terungkap, Mengubah Pola Makan Bisa Atasi Gejala Depresi

2. Aktif bergerak

Usahakan aktif bergerak secara fisik setiap hari. Olahraga adalah salah satu cara alami yang efektif mengatasi depresi.

Olahraga akan meregulasi zat kimia pada otak dan meningkatkan neurotransmitter, termasuk serotonin, norepinefrin dan endorfin secara alami.

Olahraga apapun akan membawa manfaat, namun kamu bisa mencoba yoga, jalan kaki, atau olahraga berat badan seperti jumping jack atau push up. Cobalah melakukannya tiga hingga lima kali seminggu selama 20-30 menit.

Baca juga: Rutin Berolahraga Efektif Membantu Mengobati Depresi

3. Meluangkan waktu terapi

Cobalah mencari tahu apa yang membuatmu depresi. Setiap emosimu pasti memiliki cerita dan mereka "bicara" padamu. Cobalah mendengarkannya dan carilah bantuan jika kamu memerlukannya.

4. Menghadap cahaya

Jika memungkinkan, cobalah meluangkan waktu setidaknya 20 menit untuk membiarkan tubuh terpapar sinar matahari. Vitamin D penting untuk mengontrol gejala-gejala depresi.

Jika tidak memungkinkan, kamu bisa mencoba kotak terapi cahaya yang menirukan cahaya alami.

Baca juga: Pengaruh Positif Sinar Matahari pada Tubuh

5. Tidur nyenyak

Ada hubungan yang kuat antara insomnia dan depresi. Sebuah studi terbaru menemukan, kita juga bisa mengatasi depresi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur. Banyak teknik spesifik yang bisa mendukungnya.

Jika kamu sudah berolahraga dan menerapkan pola makan sehat, cobalah memperbaiki kualitas dan kuantitas tidurmu. Hindari penggunaan alat elektronik atau menonton televisi jelang waktu tidur, serta hindari tidur siang.

Baca juga: Bisa Tidur Nyenyak Sama Bahagianya dengan Menang Lotre

6. Meditasi

Sejumlah studi terbaru menunjukkan adanya hubungan asimetris antara lobus frontal kanan dan kiri pada otak sebagai penanda untuk individu yang memiliki kecenderungan mengalami depresi. Asimetris tersebut disebabkan oleh stres.

Meditasi terbukti efektif mengatasi stres dan secara fungsi mampu menciptakan simetri antar-lobus. Jika dilakukan secara rutin, meditasi dapat merestukturisasi otak.

Cara ini jauh lebih efektif dari obat-obatan dalam mencegah depresi kambuh karena dampak perubahan yang permanen.

Baca juga: Begini Cara Pria Lakukan Meditasi untuk Kurangi Stres

7. Mempelajari teknik relaksasi

Relaksasi mungkin akan paling efektif sebagai pendekatan pelengkap. Ini akan membantu mengontrol stres dan mengatur kecemasan melalui teknik pernafasan dalam, aromaterapi, visualisasi, dan pencatatan jurnal.

8. EFT

Emotional Freedom Technique (EFT) adalah metode unik menggunakan kebijaksanaan kuno titik akupunktur yang dikombinasikan dengan psikologi modern.

Dalam prosedur ini, kita perlu mengetuk titik-titik tertentu sesuai dengan penempatan akupunktur sambil memikirkan masalah yang dialami dan menyuarakan afirmasi positif.

Hasilnya dalam mengatasi depresi cukup menjanjikan, bahkan National Health Society of UK dapat menggunakannya sebagai pengobatan resmi.

9. Akupunktur

Akupunktur mungkin sama efektifnya dengan antidepresan dalam mengatasi depresi, khususnya ketika depresi didasari oleh kecemasan.

Dalam pengobatan Cina, akupunktur menempatkan jarum-jarum kecil untuk mengatur keseimbangan dalam tubuh.

Hasil yang positif sudah terbukti dari waktu ke waktu ketika dilengkapi dengan praktik pelengkap, seperti olahraga dan perubahan pola makan.

10. Bersyukur

Setelah mencoba deretan alternatif tersebut, luangkanlah sedikit ruang untuk berbahagia dan bersyukur, bahkan ketika kamu mungkin tidak merasakannya. Ketika kamu sudah mulai bisa melakukannya, kamu akan lebih mudah menemukan cara untuk bersyukur.

Mulailah dengan menyebut tiga hal sederhana yang kamu dapatkan setiap harinya. Ketahuilah bahwa ada orang-orang yang peduli dan ingin membantumu memulihkanmu.

Baca juga: 8 Cara Mencintai dan Bersyukur atas Bentuk Tubuh Sendiri


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber yourtango
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com