Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2020, 14:59 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berat badan yang melonjak naik seringkali membuat banyak orang panik, mereka kemudian menginginkan cara instan agar berat badan turun dan kembali menjadi ideal.

Diet ketat menjadi salah satu cara yang paling banyak dipilih. Namun, tak sedikit orang yang melakukannya secara sembarangan dan tidak diikuti pengetahuan yang cukup.

Misalnya, dengan langsung menghindari konsumsi nasi karena karbohidrat dianggap sebagai "musuh" bagi orang-orang yang sedang diet.

Baca juga: 6 Jenis Karbohidrat yang Tak Merusak Diet Keto

Jika kamu melakukannya, berhati-hatilah, karena meski berat badan turun bisa saja kamu malah mengalami kekurangan gizi.

"Diet dengan porsi yang benar-benar di-cut, enggak makan nasi sama sekali, enggak makan karbo, nanti kita bisa drop dan bisa underweight atau menjadi kekurangan gizi kronis."

Hal itu diungkan oleh ahli gizi dari multivitamin Youvit, Rachel Olsen seusai diskusi gizi di Alder Fitness Boutique, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).

Rachel menambahkan, memulai diet bisa dengan perubahan pola makan sederhana.

Baca juga: Diet Ketogenik Dalam Waktu Lama Tidak Dianjurkan, Kenapa?

Misalnya, mengurangi porsi. Contohnya, dari satu porsi nasi menjadi setengah porsi dan menggantinya dengan nasi merah.

Jangan lupa pula memerhatikan cara masak. Usahakan makanan tidak digoreng, bersantan atau terlalu tinggi lemak.

Cobalah memperbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

Beberapa sayur bisa dikonsumsi raw alias mentah seperti mentimun dan tomat. Jika ingin menumisnya, usahakan tidak terlalu lama.

Baca juga: Kubis, Sayuran yang Ampuh Cegah Penyakit Kanker

"Jadi sayurannya masih crunchy, enak tapi tidak terlalu lembek dan membuat kandungan vitaminnya keluar," kata Rachel.

Namun, jika belum terbiasa mengonsumsi makanan dengan cara masak kukus, kamu juga bisa mencoba memasukkan lebih banyak sayur-sayuran yang biasa kamu makan.

"Daripada sup sayur atau salad mungkin lidah orang Indonesia tidak terbiasa, enggak apa-apa makanan yang dimakan sehari-hari misalnya nasi goreng."

"Tapi porsinya coba dikurangi dan banyakin porsi sayurnya," ucap Rachel.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com