Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2020, 18:49 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Tidak ada yang bisa mengerjakan ini selain saya
"Para martir kerja melihat permintaan bukan sebagai opsi, melainkan tuntutan. Mereka berpikir segala sesuatu harus mereka lakukan," ujar Wilding.

Saat kita yakin setiap permintaan harus diselesaikan, kita tidak dapat melepaskan kendali. Jika kita adalah seorang manajer tim, maka pola pikir mengerjakan segala hal akan merusak dan kita akan menyamaratakan kesalahan.

Kita akan mulai berpikir, "akan lebih mudah bagi saya untuk melakukannya sendirian".

"Hanya karena seseorang tidak melakukan dengan benar sesekali, bukan berarti mereka tidak selalu mampu melakukannya. Itu mungkin berarti kita perlu memberi intstruksi yang lebih baik, atau mengatur ulang ekspektasi, dan memberi mereka lebih banyak waktu," ujarnya.

Sikap "kerja bakti" kita memengaruhi orang lain. Ketika kita tidak dapat mendelegasikan, maka kita merugikan rekan kerja karena telah merampas kesempatan merkea untuk tumbuh dan berkembang dalam karier.

Baca juga: Kiat Bagi Fresh Graduate Saat Baru Meniti Karir

Saya harus menjadi orang terbaik pertama dan terakhir
Bagi para martir kerja, waktu kerja yang panjang dianggap sebagai melakukan pekerjaan dengan baik.

Selalu sedia setiap saat akan menyakiti diri sendiri dan rekan kerja. Salah satu tanda fisik kita terlalu memaksa diri antara lain sulit tidur, migrain, dan kelelahan karena pikiran terus dipenuhi oleh pekerjaan.

Martir kerja juga dapat menetapkan ekspektasi bahwa tim mereka harus siap setiap waktu.

Jika saya bekerja keras, maka pekerjaan saya akan dikenal
Tanggapan positif terkadang dapat menimbulkan anggapan keliru, yaitu menjadi martir baik untuk karier mereka.

Kita akan berpikir karier yang baik harus dilakukan dengan kerja keras dan seringnya kita melakukan pekerjaan yang kurang berkualitas.

"Karena para martir menemukan harga diri mereka dalam bekerja dan menjadi orang yang suka bergaul, mereka cenderung mengisi waktu dengan hal mendesak tapi tidak selalu penting atau berdampak tinggi."

"Banyak hal diperlukan untuk memajukan karier, yaitu visibilitas, jaringan internal dan eksternal, atau aliansi strategis," tutur Wilding.

Orbe-Austin merekomendasikan agar kita menemukan mentor di luar pekerjaan yang dapat menempatkan karier kita dalam perspektif.

Baca juga: 4 Jurusan Kuliah Kekinian dengan Prospek Karier Menjanjikan

Saya tidak bisa berlibur
Sebuah survei tahun 2017 mengenai kebiasaan liburan yang dilakukan organisasi industri perjalanan, US Travel Association, mendefinisikan martir kerja sebagai karyawan yang tidak pernah ambil cuti karena merasa tidak ada orang lain mampu melakukan pekerjaan itu.

Survei di tahun 2018 mengenai kebiasaan liburan orang Amerika mengungkap alasan para pekerja tidak menggunakan hari liburnya.

Mereka takut terlihat mudah digantikan, kurang berdedikasi, dan meyakini tugas mereka terlalu banyak untuk mengambil cuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com