Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Olahraga 2020 untuk Menunjang Gaya Hidup Sehat, Apa Saja?

Kompas.com - 30/01/2020, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalani gaya hidup sehat tampaknya sudah mulai menjadi perhatian masyarakat. Gaya hidup sehat yang dimaksud dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat serta berolahraga secara rutin.

Nah, bicara soal olahraga, apakah yang bakal menjadi tren di tahun 2020?

Menurut Irvan Muharam, Owner & Founder BodyFit Jakarta melihat olahraga jenis strength training (latihan kekuatan) dan lari akan menjadi aktivitas yang diminati masyarakat.

“Bisa dilihat saat ini lagi booming banget event lari baik di Jakarta maupun di daerah lainnya,” kata Irvan dalam acara BincangShopee di kawasan Jakarta, Rabu (29/01).

Sedangkan untuk strength training, jenis olahraga seperti Zumba, Body Pump, Total Body Resistance Exercise (TRX), Pilates TRX, Yoga TRX diperkirakan akan banyak diminati masyarakat karena ini merupakan olahraga jenis baru yang masuk ke Indonesia.

Selain itu, banyaknya studio olahraga baru juga menjadi penunjang bagi masyarakat untuk hidup lebih sehat.

"Saat ini, banyak masyarakat yang datang ke studio olahraga. Masyarakat lebih suka olahraga berkelompok. Biasanya karena mereka merasa olahraga sendiri itu masih kurang motivasinya. Tapi, kalau sama-sama mungkin motivasinya bertambah," jelas Irvan.

Zumba, ilustrasi Zumba, ilustrasi
Irvan menyayangkan masih terdapat stigma negatif di kalangan remaja yang mengatakan berolahraga strength training akan menghambat pertumbuhan mereka.

“Padahal enggak, justru strenght training akan membantu remaja untuk memiliki postur yang lebih tinggi dan menambah tenaga untuk menunjang aktivitas mereka,” ungkap Irvan.

Apalagi sekarang remaja lebih banyak menggunakan gadget dan laptop sebagai alat bantu untuk belajar yang membuat postur mereka lebih sering bungkuk.

Maka dari itu, dengan latihan strenght training akan membantu pertumbuhan tulang dan otot menjadi seimbang dan membuat koordinasi antar saraf menjadi lebih baik.

Bagi para pemula, Irvan menyarankan untuk mengikuti olahraga boot camp.

Olahraga boot camp biasanya dibuat agar semua tingkatan fitnes bisa mengikutinya dari mulai beginner, advance, hingga yang memiliki masalah pada lutut dan engkel,” katanya.

Irvan juga menyarankan, bagi para pekerja yang tidak memiliki waktu banyak untuk olahraga dapat melakukan body weight training atau home excercise.

“Di rumah juga bisa olahraga kayak push up atau squat. Yang terpenting 15 persen dalam satu hari harus menyempatkan diri berolahraga, mungkin sekitar 15 - 20 menit,” jelasnya.

Selain berolahraga, jika ingin hidup sehat perlu juga memperhatikan pola makan.

Menurut Irvan, dalam mengatur pola makan perlu memperhatikan 3 hal, yaitu timing, porsi, dan cara pengolahan.

“Untuk timing, jam makan harus teratur. Untuk porsi, makan secukupnya jangan berlebihan. Dan cara pengolahan makanan, jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng pilihlah makanan yang dikukus, dibakar, atau direbus,” jelasnya.

Irvan menegaskan sebelum berolahraga penting untuk mengonsumsi makanan terlebih dahulu karena tubuh membutuhkan energi sebelum beraktivitas. “Baiknya kita makan 1 jam hingga 2 jam sebelum berolahraga.”

Irvan juga berpesan buatlah olahraga sebagai kebutuhan dan investasi untuk jangka panjang.

“Karena kalau kita sakit, yang pasti aktivitas akan terhambat dan biaya rawat juga pasti mahal,” jelasnya. (Renna Yavin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com