Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Masker hingga Masak Makanan sampai Matang untuk Cegah Infeksi Corona

Kompas.com - 31/01/2020, 07:56 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Virus corona yang berasal dari Wuhan, China, terus menyebar sampai ke belasan negara. Walau belum dilaporkan ada kasus infeksi corona di Indonesia, namun kita perlu waspada. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus yang menyerang paru ini.

Dijelaskan oleh Dr.dr.Erlina Buhan, spesialis paru dari RS Persahabatan Jakarta, virus corona mengakibatkan infeksi saluran nafas akut dan menular melalui kontak fisik yang intensif, yaitu melalui droplet (percikan cairan liur ketika bersin).

"Kontak intensif dengan pasien akan memudahkan penularan virus ini. Penularan dapat melalui kontak erat seperti berkerja dalam satu ruangan atau berhubungan secara intensif," katanya dalam acara seminar tentang virus corona yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta (30/1).

Kelompok orang yang rentan tertular virus corona adalah orang dari ras Asia, orang lanjut usia, dan mereka dengan gangguan sistem imun rendah.

Ditambahkan oleh pakar virus dr.F.Fera Ibrahim Sp.MK(K), penyebaran antarmanusia terjadi melalui droplet atau percikan cairan ketika bersin atau batuk, interaksi yang intensif dengan pasien terjangkit corona, berhubungan dengan hewan yang terinfeksi, serta lingkungan yang tercemar.

Baca juga: Wabah Virus Corona: WHO Umumkan Status Darurat Dunia

Pakai masker

Karena virus ini menular melalui udara dan droplet, Fera menganjurkan untuk selalu memakai masker yang benar dan perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan pakai sabun.

Mengenai penggunaan masker, menurut Fera ada dua jenis masker yang bisa dipakai, yaitu masker N95 dan masker bedah.

“Masker N95 dapat memfilter 0.3 mikron partiker dan menahan virus hingga 95 persen. Masker ini dibuat untuk melidungi pengguna dari penularan airbone transmission,” jelas dokter dari Departemen Mirkobiologi FKUI ini.

Sementara itu masker bedah pada dasarnya dipakai dokter untuk mencegah percikan darah atau cairan tubuh untuk mencegah penularan dari pengguna masker lain.

Menurutnya, jenis masker ini juga dapat melindungi dari virus dari pada tidak sama sekali. Penggunaanya juga harus benar.

“Cara memakai masker bedah yang benar adalah bagian berwarna posisinya di depan dan bagian putih posisinya di dalam,” kata Fera.

Dari kiri ke kanan, dr. R. Fera Ibrahim, MSc, SpMK(K), PhD; Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB; Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K); dan dr. Raden Raya Dyah Handayani, SpP(K).
Renna Yavin Dari kiri ke kanan, dr. R. Fera Ibrahim, MSc, SpMK(K), PhD; Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB; Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K); dan dr. Raden Raya Dyah Handayani, SpP(K).

Ia tidak merekomendasikan masker kain karena tidak efektif mencegah virus dan biasanya bahannya tebal sehingga membuat pengap.

Masker yang sudah basah atau kotor harus segera diganti. Masker bedah juga idealnya diganti setiap 2 - 4 jam karena efek proteksinya terbatas. Setelah melepas atau mengganti masker, cucilah tangan atau bersihkan tangan dengan antiseptik pencuci tangan.

Baca juga: Khawatir Virus Corona, Masyarakat Sadar Diri Lakukan Pencegahan

Selain menggunakan masker, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh terjaga.

“Menjaga stamina, pola perilaku hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, etika batuk dengan benar, banyak minum air putih adalah cara yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh,” kata Fera.

Fera juga membagikan saran bagaimana konsumsi makanan pada daerah yang terjangkit virus corona, yakni:

1. Jangan mengonsumsi hewan yang sakit atau produknya.

2. Membeli ayam beku dari penjual yang legal dan bersih.

3. Masak daging, ayam, telur yang akan dikonsumsi sampai matang. "Sebetulnya jika sop kelelawar dimasak dengan matang dalam suhu panas virus dan bakteri akan mati karena virus corona akan menghilang di suhu panas di atas 60 derajat celcius.”

4. Pisahkan pisau atau talenan yang digunakan untuk mengolah bahan mentah dan matang.
“Bedakan penggunaan pisau yang dipakai untuk memotong makanan mentah dan makanan matang agar bakteri dari makanan mentah tidak terkontaminasi pada makanan yang matang.”?

Baca juga: Benarkah Penularan Virus Corona Bisa Dicegah dengan Alkohol dan Bawang Putih?

(Renna Yavin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com