Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kebersihan Tangan, Langkah Sederhana Terhindar dari Virus Corona

Kompas.com - 31/01/2020, 17:22 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona atau novel coronavirus sedang menjadi isu global. Virus tersebut bermula di Wuhan, dataran timur China, dan membuat banyak orang khawatir terhadap penyebarannya.

dr. Daeng M. Faqih, SH., MH., Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menjelaskan, virus tersebut sangat infeksius.

Pada awalnya virus tersebut hanya menginfeksi binatang. Namun, peristiwa di Wuhan membuktikan kalau virus tersebut bisa berpindah dari binatang ke manusia serta dapat menular antar manusia.

Novel coronavirus merupakan virus baru, sehingga sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit tersebut.

"Belum ada obat untuk virus tersebut. Untuk vaksinnya sebagai pencegahan spesifik juga belum ada. Baru akan dicoba pada manusia 3 bulan lagi," kata dr. Daeng M. Faqih, SH., MH., saat Konferesi Pers di Sekretariat PB IDI, Jakarta (31/1/2020).

Maka dari itu, sangat diperlukan tindakan preventif agar tak terinfeksi. Salah satunya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sebagai organisasi profesi dan PT Reckitt Benckiser (RB) Indonesia segagai perusahaan kesehatan, melakukan edukasi pola hidup bersih dan sehat melalui kampanye 'Jaga Kebersihan Tangan, Cegah Penyebaran Kuman'.

"Kami bekerja sama dengan PB IDI untuk mengedukasi di titik-titik strategis dengan menyediakan leaflet-leaflet maupun dengan cara datang ke sekolah dan ke rumah sakit," ucap dr. Helena Rahayu Wonodi, CSR Director Reckitt Benckiser (RB) Indonesia.

Kampanye tentang menjaga kebersihan tangan menjadi topik utama karena semua kuman bermula dari tangan.

"Tangan kita ini bisa sampai ke mana-mana. Anggota tubuh yang bisa sampai ke mana saja. Maka, pemerintah mengajarkan kita penting untuk memperhatikam kebersihan tangan," ucap dr. Daeng M. Faqih, SH., MH.

Tangan kita banyak melakukan kegiatan dan memegang berbagai benda. Dari situ, terkadang kita lupa untuk mencuci tangan lalu mengucek mata, hidung, serta memegang makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.

Nah, agar penyakit tak menginfeksi tubuh kita malalui alat indera, kita harus sering-sering mencuci tangan pakai sabun.

"Sabun yang digunakan diharapkan memiliki fungsi membunuh kuman, yaitu sabun yang memiliki kandungan antiseptik bukan yang hanya mengandung parfum," jelas dr. Daeng M. Faqih, SH., MH.

Akan tetapi, sudah mencuci tangan menggunakan sabun pun belum tentu membunuh kuman. Untuk itu, kita dapat mempraktikkan 5 langkah mencuci tangan pakai sabun yang benar dari Kementrian Kesehatan sebagai berikut:

1. Basahi tangan selurutnya dengan air mengalir

2. Gosok sabun ke telapak tangan dan sela-sela jari

3. Bersihkan bagian bawah-bawah kuku

4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir

5. Keringkan gangan dengan handuk/tissue atau keringkan dengan udara/dikeringkan.

"Namun, jika disekitar kita sedang tidak ada air mengalir, kita dapat menggantinya menggunakan handsinetizer atau tisu basah yang mengandung antiseptik," ucap dr. Daeng M. Faqih, SH., MH.

dr. Daeng pun menjelaskan, cara mencuci tangan ini efektif untuk menjauhkan diri dari berbagai kuman yang masuk ke tubuh. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus diare.

Terkait dengan kegiatan ini, RB Indonesia melalui Dettol pun mendukung kampanye "Jaga Kebersihan Tangan, Cegah Penyebaran Kuman" berupa penyediaan masker dan sabun di bebera tempat umum, seperti bandara internasional, rumah sakit, dan sekolah. (Devi Ari Rahmadhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com