Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Strategi Louis Vuitton Lewat Bisnis Restoran di Osaka

Kompas.com - 03/02/2020, 08:45 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber CNN

KOMPAS.com - Rumah mode ternama Louis Vuitton resmi terjun ke bisnis restoran sejak membuka Le Café V dan Sugalabo V di dalam toko flagship baru di Osaka, Jepang, akhir pekan lalu.

Restoran mewah itu berada di lantai atas dari lokasi terbaru gerai Louis Vuitton, di Louis Vuitton Maison Osaka Midosuji.

Menu restoran yang dikuratori oleh koki Yosuke "Suga" Sugalabo, pun telah dinobatkan sebagai salah satu yang terbaik di dunia oleh panduan peringkat restoran Prancis La Liste.

Baca juga: Louis Vuitton Rambah Bisnis Baru, Buka Rumah Makan

Dengan pembukaan restoran tersebut, maka Louis Vuitton menjadi rumah mode mewah terbaru yang merambah bisnis kuliner.

Jauh sebelum ini, Ralph Lauren membuka restoran pertamanya, RL, di Chicago pada tahun 1999.

Sejak itu, perancang Amerika Serikat melanjutkan ekspansinya dengan membuka sederet lokasi bari di New York, Paris, Chicago, dan London.

Lalu ada Blue Box Café dari Tiffany, yang dibuka di toko utama mereka di Fifth Avenue, New York City pada 2017.

Baca juga: Lihat, Koleksi Fesyen Pria Louis Vuitton di Bawah Besutan Virgil Abloh

Restoran itu sempat berkembang sebelum ditutup untuk renovasi sejak November lalu.

Rumah makan tersebut, -yang akan dibuka kembali tahun depan, dianggap sebagai keberhasilan inovatif untuk sebuah merek perhiasan ikonik, yang berusaha memperbarui citranya.

Nordstrom (JWN) di Kota New York, yang dibuka pada bulan Oktober, memiliki hingga tujuh restoran. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada yang biasanya hanya 1-2 gerai. 

Lalu, pembuat pakaian atletik Lululemon, retailer Urban Outfitters (URBN), dan Crate & Barrel semua telah membuka restoran baru-baru ini.

Nah, restoran Louis Vuitton ini dipandang cocok dengan strategi untuk menjangkau konsumen yang lebih besar.

Strategi ini menyasar segmen konsumen yang yang tak selalu "terhubung" dengan laptop, dan ingin masuk dan melihat toko fisik.

Baca juga: Berlian Terbesar Kedua di Dunia Bakal Jadi Perhiasan Louis Vuitton

Begitu penilaian Luca Solca, Direktur Pelaksana Penelitian Barang Mewah di Sanford C. Bernstein Schweiz.

"Semua tren itu mengarah untuk mendongkrak kunjungan ke toko," kata Solca kepada CNN Business.

"Sebuah restoran bisa menjadi titik pertemuan di mana kamu sering pergi dan menghabiskan waktu."

"Kurasa Osaka adalah kota yang tergolong penting, tetapi tidak vital, tempat eksperimen seperti itu dapat dilakukan dengan aman," sambung Solca.

Showroom besar Louis Vuitton di Osaka dirancang dengan tema bahari Jepang oleh arsitek Jun Aoki dan Peter Marino. Kreasi itu dibuat untuk merayakan sejarah penjelajahan laut Osaka.

Fasad gerai ini dirancang agar terlihat seperti serangkaian layar putih, memberikan nuansa kapal kargo tradisional Jepang.

Baca juga: Jam Tangan Edisi Tahun Baru Cina Louis Vuitton, Seperti Apa?

"Toko empat lantai terbaru ini mencerminkan warisan Osaka sebagai pelabuhan terpenting Jepang."

"Kami pun menyoroti peran kota ini, yang semakin berkembang sebagai pusat perjalanan internasional," demikian bunyi pernyataan tertulis Louis Vuitton. 

Di sisi lain, wilayah asia timur adalah pasar untuk merek-merek barang mewah, termasuk LVMH.

CEO Bernard Arnault mengatakan kepada Nikkei Asian Review, merek Louis Vuitton telah menikmati kesuksesan di Jepang.

Menurut dia, hal itu terjadi karena konsumen Jepang memiliki penghormatan terhadap barang dengan kualitas yang tinggi.

"Bagi kami, sebagai sebuah perusahaan barang mewah, pelanggan Jepang sangat penting," kata Arnault.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com