KOMPAS.com – Karena kondisi, banyak anak yang dipaksa bersikap dewasa sebelum waktunya. Mereka harus melakukan tugas dan tanggung jawab orang dewasa. Misalnya mengasuh adik atau menjadi penengah ketika ayah dan ibunya bertengkar.
Apa dampaknya bagi perkembangan mental anak yang harus memiliki sikap dan kebijaksanaan melampaui usianya itu?
Setiap orang seharusnya tumbuh sesuai dengan masanya. Anak yang dipaksa untuk dewasa itu dalam ilmu psikologi disebut akan mengalami gejala “parentifikasi”.
Parentifikasi adalah proses pembalikan peran, yakni ketika seorang anak berkewajiban untuk bertindak sebagai orangtua bagi orangtua atau saudara mereka sendiri. Biasanya karena orangtuanya punya persoalan atau konflik yang rumit dan berlarut-larut.
Menurut Whitney Goodman, LMFT, seorang psikoterapis berlisensi di Miami, Florida, bertanggung jawab atau menjadi pengasuh memang tidak terlalu buruk, tetapi berpotensi menjadi bencana bagi anak itu sendiri atau orangtuanya.
“Sejak dini anak seharusnya punya keseimbangan antara tanggung jawab yang terstruktur, serta bermain dan bersenang-senang,” katanya.
Selain menghambat perkembangan anak, pembalikan peran ini juga dapat meninggalkan bekas luka emosional yang dalam hingga dewasa.
Baca juga: Dampak Buruk Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Menurut Whitney ada beberapa tanda yang menunjukkan seseorang pernah tumbuh dewasa sebelum waktunya:
1. Tumbuh dan merasa harus bertanggung jawab akan semua hal
2. Kesulitan bermain atau “melepaskan sesuatu”
3. Suka memegang kendali
4. Terjadi pertengkaran atau masalah dengan pengasuh
5. Merasa seperti diberi tanggung jawab yang tidak sesuai dengan usia Anda
6. Sering dipuji karena “sangat baik” dan “bertanggung jawab”
7. Mungkin merasa mandiri lebih baik daripada mencoba percaya pada orang lain
8. Tidak terlalu ingat pernah “jadi anak-anak”
9. Orangtua kesulitan merawat diri sendiri atau orang lain dan melempar tanggung jawab pada Anda
10. Sering menemukan diri Anda menjadi pengasuh untuk orang lain
11. Mengasuh dan merawat terasa menyenangkan, bahkan ketika Anda mengorbankan sebagian dari diri sendiri
12. Meningkatnya rasa empati dan kemampuan untuk berhubungan lebih dekat dengan orang lain
13. Merasa perlu menjadi pembawa damai
14. Merasa usaha Anda tidak dihargai
Jika menemukan salah satu tanda-tanda dari daftar ini pada diri Anda, mungkin akan membantu jika Anda mencoba mengeluarkan “jiwa kanak-kanak” (inner child) dan membiarkan diri mengalami bagian diri tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.