Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Alpha Sangat Melek Teknologi, Orangtua Harus Bagaimana?

Kompas.com - 03/02/2020, 15:49 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Anak-anak yang baru lahir sampai yang duduk hingga kelas 4 sekolah dasar saat ini, termasuk generasi alpha. Generasi ini lahir pada 2010-2025. Secara garis besar, anak-anak yang masuk kategori ini, lahir di abad 21.

Anak-anak dari generasi alpha akan memiliki karakteristik yang khas, termasuk pada cara mereka belajar dan berinteraksi. Maka, orangtua dan pendidik juga perlu memahami kecenderungan sikap dan perilaku mereka seturut jamannya.

Anak zaman sekarang telah menghadapi dunia lewat perspektif yang berbeda dari generasi sebelumnya. Perspektif ini juga menantang bagi para orangtua. Misalnya, perdebatan tentang efek bermain gadget, atau malah manfaatnya untuk belajar dan mengenal dunia?

Baca juga: Kenali Karakter Generasi Alfa yang Akrab dengan Teknologi

Generasi alpha lahir di era teknologi, apa efeknya?

Hari ini, anak-anak balita sudah belajar mengoperasikan gawai layar sentuh sejak umur dua tahun. Ada kasus orangtua yang panik akan respons gawai kecerdasan artifisial saat anak balitanya berbicara untuk memberikan instruksi pada si gawai.

Teknologi ini memang akan menjadi bagian dari pertumbuhan anak-anak generasi alpha. Berikut ini adalah dua dampak penggunaan teknologi oleh generasi alpha.

Anak belajar melalui IOT, internet of toys:

Tren teknologi dengan gawai kecerdasan artifisial dengan pengenalan citra dan suara, saat ini sudah menyasar anak-anak generasi alpha.

Hasil penelitian terhadap anak-anak yang menggunakan gawai ini menunjukkan bahwa interaksi ini bisa berpengaruh untuk mengubah persepsi anak tentang kecerdasan saat bersekolah nanti.

Artinya, anak akan cenderung mengartikan kecerdasan sebagai kemampuan menghafal. Namun, kita belum tahu konsekuensi lebih lanjutnya. Penelitian jangka panjang mengenai hubungan paparan layar gawai dengan perkembangan otak, masih dikembangkan dan terus berjalan.

Orangtua harus lebih memperhatikan jejak digital:

Pada generasi sebelumnya, konten yang diunggah oleh para orangtua dan meninggalkan jejak digital, belum menjadi masalah besar. Namun saat ini, setiap gambar dan status yang disebar online bisa berkaitan langsung dengan portofolio seseorang, termasuk anak kita kelak.

Konten tersebut adalah informasi yang bisa diakses saat anak nantinya tumbuh dewasa, dan menapaki dunia pendidikan maupun karier profesional.

Jadi, bukan hanya anak-anak yang perlu memperhatikan konten medsos. Para orangtua generasi X dan generasi alpha juga harus berhati-hati dalam memilih konten yang ingin disebar di Facebook, Instagram, maupun Twitter.

Generasi alpha berpotensi membawa pembaruan

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com