Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Teknik Parenting Positif untuk Mendisiplinkan Anak

Kompas.com - 04/02/2020, 07:36 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Motherly

KOMPAS.com— Menjadi orang tua yang positif telah menjadi kata yang cukup populer akhir-akhir ini. Pengasuhan positif terdengar seperti pengasuhan yang permisif tanpa konsekuensi untuk perilaku buruk.

Berbeda dengan apa yang dipikirkan banyak orang, mengasuh secara positif tidak berarti orangtua akan selalu mengatakan "Aku mencintaimu" ketika si kecil yang masih berusia 3 tahun memukulmu.

Pola asuh yang positif bukanlah konsep yang samar tentang bersikap baik kepada anak-anak ketika mereka tidak pantas mendapatkannya.  Filosofi pengasuhan ini berdasarkan pada gagasan bahwa hubungan kita dengan anak adalah hal yang paling penting, dan bahwa kita dapat membantu anak-anak mengembangkan disiplin diri.

Dengan pengasuhan positif, ada fokus pada disiplin dan tujuannya adalah untuk mendidik anak mengikuti aturan dan menghormati orang lain, bukan karena takut, tetapi karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu si kecil agar bisa mengembangkan disiplin, sambil menjadi orangtua yang positif:

1. Tetapkan batas

Memiliki batasan dalam hubungan kita dengan anak-anak adalah kunci untuk menjadi sukses dalam pengasuhan yang positif.

Memiliki, dan menegakkan, batas-batas memungkinkan kita untuk sabar dan tenang karena kita merasa dihargai dan bahwa kebutuhan kita dalam hubungan terpenuhi.

Baca juga: Mengenal Organic Parenting, Gaya Pengasuhan Anak Alami

Cara yang baik untuk mengetahui kapan kamu perlu menetapkan batas baru adalah ketika kamu merasa jengkel, tidak sabar atau marah dengan perilaku atau situasi yang berulang.

Misalnya kita merasa bahwa anak sudah harus duduk sendiri saat makan. Jika demikian, buat aturan bahwa setiap orang duduk di kursi mereka sendiri untuk makan.

Apakah anak akan mengeluh? Mungkin. Tetapi mereka juga akan belajar bahwa kamu memiliki kebutuhan juga.

Kamu akan menjadi orang tua yang lebih baik jika kebutuhanmu terpenuhi dan anak akan melihat contoh yang bagus tentang bagaimana mengadvokasi kebutuhan mereka sendiri dalam suatu hubungan.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

2. Membangun koneksi untuk mendapatkan kerjasama

Anak-anak butuh merasakan hubungan dengan orang dewasa untuk mendengarkan mereka. Ini adalah hal yang baik, tentu kamu tidak ingin anak mendengarkan orang asing acak yang menyuruh mereka melakukan sesuatu.

Tetapi itu juga berarti si kecil lebih mungkin mendengarkan orangtuanya ketika mereka merasa terhubung.

Jika anak mengalami masa sulit dengan perilaku, cobalah untuk membangun sedikit tambahan pada satu waktu untuk saling terhubung.

Ini tidak perlu rentang waktu yang lama, tetapi perlu sering dan fokus. Bahkan 15 menit sehari dengan waktu khusus tanpa gawai,  dapat membuat koneksi anak dan orangtua lebih kuat dari sebelumnya.

Baca juga: Anak Tidak Punya Teman, Inilah yang Harus Orangtua Lakukan

3. Bersikap tegas, tapi penuh cinta

Halaman:
Sumber Motherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com