Penulis studi lainnya dari School of Media and Communication and Digital Ethnography Research Centre RMIT mengatakan, penelitian ini bisa berkontribusi terhadap desain intervensi yang lebih efisien bagi orang untuk digunakan pada perangkat mereka sendiri agar dapat bangun dengan benar.
"Studi ini penting, karena bahkan para astronot NASA pun melaporkan bahwa sleep inertia memengaruhi kinerja mereka di International Space Station," kata Dyer.
Mereka menilai, suara alarm kasar "beep beep" di pagi hari dapat mengganggu atau mengacaukan aktivitas otak ketika seseorang bangun tidur.
Sementara alarm dengan melodis bisa membantu seseorang melalui masa transisi dari tidurnya melalui cara yang lebih efektif.
"Jika kita dapat terus meningkatkan pemahaman kita tentang hubungan antara suara dan keadaan terjaga, mungkin ada potensi untuk aplikasi di banyak bidang, terutama dengan kemajuan terbaru dalam teknologi tidur dan kecerdasan buatan," ujarnya.
Baca juga: Sering Pusing Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.