Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2020, 17:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orangtua, memberi makan anak adalah salah satu proses yang menantang.

Tak sedikit anak yang tidak mau makan atau hanya mau makan beberapa jenis makanan yang sama selama beberapa hari.

Jika dibiarkan berlarut, kondisi ini tentunya bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca juga: Anak Susah Makan? Bisa Jadi 8 Alasan Ini Penyebabnya

Namun, fase susah makan sebetulnya umum dialami oleh banyak anak. Menurut dr. Fransisca Handy, Sp.A dari Siloam Hospital Lippo Village Tangerang, kesenangan makan pada setiap anak memang berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya ketika si anak sedang tidak menyukai makanan tertentu dan menyukai makanan lainnya, perubahan suasana hati, rewel karena kurang tidur, sedang ditinggal pergi oleh ibunya, dan lainnya.

"Semua anak pasti mengalami fase ini, hanya beda timing dan tingkat kesulitannya."

Hal itu diungkapkan Fransisca ketika menghadiri peluncuran Sugarbaby Healthy Silicone Feeding Set di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).

Waktu makan anak yang direkomendasikan adalah selama 30 menit. Sebab, durasi makan yang terlalu berlarut-larut bisa membuat baik anak maupun pemberi makan merasa stres.

Selain itu, waktu makan yang mundur atau durasi makan yang berlarut juga bisa memengaruhi waktu makan lainnya. Belum lagi jika anak masih minum ASI.

"Karena porsi makannya kan cukup banyak, belum lagi ASI, jadi porsi berikutnya bisa tidak masuk. Penting untuk mengatur waktu makan dengan ASI, bermain dan tidurnya dia," kata Fransisca.

Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Coba Terapkan Tips Ini

Namun, bukan berarti patokan 30 menit tersebut bersifat mutlak, sebab makan adalah sebuah proses belajar, tak hanya bagi anak tapi juga pemberi makan dalam hal ini orangtua.

"Yang penting adalah bagaimana proses itu terus dibangun. Target mungkin 30 menit tapi butuh proses untuk bisa ke sana," ujarnya.

Lalu, apa yang perlu dilakukan orangtua jika anak susah makan?

Fransisca menyarankan langkah-langkah berikut:

1. Membuat sesi makan menjadi momen yang menyenangkan

Misalnya, jika anak sudah agak besar cobalah mengajak anak sama-sama mempersiapkan makanan. Dengan begitu, anak akan lebih semangat menghabiskan makanan yang disiapkannya sendiri.

"Kalau anak sudah besar, ajak anak pilih menu. Lalu ajak dia ke pasar pilih sayurannya sendiri, menangkap ikan, ajak membantu cuci ikannya. Jadi fun," kata dia.

Baca juga: Rasa Makanan Bisa Sebabkan Anak Susah Makan

2. Memberlakukan aturan

Sebetulnya, selama anak masih tumbuh sesuai dengan grafik pertumbuhan meskipun sulit makan, maka pertumbuhan anak masih terjaga.

Namun, ketika ada garis pertumbuhan yang tidak seharusnya, segera konsultasikan dengan dokter.

Seiring bertambahnya usia, kesukaan anak terhadap makanan akan semakin dipengaruhi lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, wajar jika pada beberapa waktu anak hanya menginginkan makanan-makanan tertentu saja.

Dalam hal ini orangtua bisa memberlakukan aturan makan yang dibuat sedini mungkin.

Baca juga: Mengapa Anak Susah Makan Sayur dan Buah?

"Ketika masih balita kan sebetulnya tidak ikut bargaining dengan orangtua, akan ikut saja dengan aturannya. Jadi orangtua harus punya aturan untuk dirinya sendiri," kata Fransisca.

Contoh aturannya, misalnya, hanya mengonsumsi makanan cepat saji satu atau dua kali dalam sebulan. Orangtua juga harus tetap menyiapkan makanan sehat di rumah agar anak terbiasa.

Setelah anak beranjak dewasa, berilah pengertian bahwa ada makanan yang sehat dan tidak. Berikan penjelasan sederhana mengapa makanan-makanan tertentu tidak baik untuk dikonsumsi.

"Jadi, yang perlu diterapkan adalah rules. Untuk pengalaman mencoba makanan-makanan tertentu, oke lah. Tapi ada aturan yang diterapkan," ucapnya.

Baca juga: Jangan Paksa Anak Agar Mau Makan Sayur, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com