Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2020, 12:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Merebaknya masalah virus corona mendatangkan banyak dampak drastis dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk persoalan bisnis antar negara.

Seperti yang diberitakan, laporan terbaru mengenai virus corona Wuhan mengungkap, sebanyak 492 orang tewas dan lebih dari 24.552 orang terinfeksi secara global.

Virus ini juga terus menyebar ke luar China. Bahkan, pada kasus-kasus yang ada di Thailand, Taiwan, Jerman, Vietnam, Jepang, Perancis, dan Amerika Serikat, terdapat pasien-pasien yang terinfeksi, meskipun belum pernah ke China.

Baca juga: Jaga Kebersihan Tangan, Langkah Sederhana Terhindar dari Virus Corona

Wabah ini tentu membuat banyak negara menjadi lebih hati-hati dalam mengambil langkah yang terkait dengan China, sebagai wilayah asal virus tersebut.

Dampak tersebut pun dirasakan produsen raksasa sepatu dan perlengkapan olahraga asal Oregon, Amerika Serikat, Nike.

Selain sebagai daerah yang menjadi pusat produksi Nike, China pun merupakan wilayah pemasaran strategis bagi merek tersebut.

Kini, virus korona sudah mulai berdampak pada bergulirnya roda bisnis Nike di China, seperti yang diakui dalam pernyataan resmi Nike.

"Dalam konteks dinamika yang berkembang terkait dengan virus corona di China, Nike, Inc. memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rekan kerja dan mitra kami."

"Kami juga membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setempat."

Baca juga: Pakai Masker hingga Masak Makanan sampai Matang untuk Cegah Infeksi Corona

“Sama halnya dengan kondisi secara umum, kini sekitar setengah dari gerai milik Nike ditutup sementara, sambil terus memantau perkembangan yang terjadi dengan gerai rekanan kami," demikian bunyi pernyataan resmi Nike.

Selain itu disebutkan, Nike pun kini beroperasi dengan jam kerja yang lebih pendek, serta mengalami dampak penurunan lalu lintas ritel dari toko-toko tersebut.

"Dengan demikian, dalam jangka pendek, kami rasa kondisi ini akan berdampak secara material bagi iklim usaha kami di seluruh wilayah China."

Dikabarkan pula, nilai saham Nike mengalami penurunan sebesar tiga persen, menyusul berkembangnya permasalahan tersebut.

Selama ini, China secara keseluruhan adalah bagian penting dari strategi global Nike, di mana bisnis di kawasan tersebut tumbuh sebesar 23 persen pada Q2 lalu.

Baca juga: Benarkah Penularan Virus Corona Bisa Dicegah dengan Alkohol dan Bawang Putih?

CEO Nike John Donahoe dalam sebuah pernyataan mengakui, isu virus corona tidak menjadi pertimbangan ketika perusahaan tersebut menyusun panduan kerja untuk Q3.

Kendati demikian, terlepas dari hantaman yang mungkin ditimbulkan akibat situasi di China, Donahoe mengaku masih yakin dengan prospek jangka panjang Nike di China.

Baca juga: Apakah Virus Corona Dapat Diobati?

"Terlepas dari situasi yang sulit saat ini, peluang Nike dalam jangka panjang untuk terus melayani konsumen di China dengan inspirasi dan inovasi akan tetap sangat kuat," kata Donahoe.

"Lagi pula, pada saat yang sama, kami masih memiliki momentum dari merek dan bisnis yang luar biasa di banyak wilayah lain di dunia," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com