Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2020, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belajar makan sendiri adalah bagian dari perjalanan tumbuh kembang anak. Orangtua perlu sabar dalam menghadapi tantangan saat mengajari makan anak.

Misalnya, ketika anak hanya mau makan makanan tertentu, makan terlalu lama atau sulit diam ketika makan.

Tak sedikit orangtua yang memilih memberikan gawai (gadget) pada anak agar anak tenang ketika makan, sehingga orangtua -khususnya ibu- bisa mengerjakan pekerjaan lainnya.

Cara ini mungkin berhasil. Namun, kebiasaan memberi gadget pada anak ketika makan bisa membawa dampak buruk terhadap perkembangan anak karena minimnya interaksi anak dengan pemberi makan.

"Responsive feeding itu harus interaksi dengan kita (orangtua). Kalau ada gadget artinya si anak tidak berinteraksi dengan kita."

Hal itu diungkapkan oleh dr. Fransisca Handy, Sp.A dari Siloam Hospital Lippo Village Tangerang seusai peluncuran Sugarbaby Healthy Silicone Feeding Set di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).

Fransisca menjelaskan, anak yang terbiasa sibuk dengan gadget ketika makan akan terlambat memiliki keterampilan makan mandiri.

Padahal, keterampilan makan mandiri membantu meningkatkan kemampuan motorik anak, meningkatkan kepercayaan dirinya serta membuatnya lebih fokus dan menikmati proses makan.

Baca juga: Stop Memaksa Anak Makan Sayur, Pakai Pendekatan Ini

Sementara ketika anak terbiasa fokus pada gadget ketika makan, tidak ada aktivitas aktif yang dilakukan.

"Makan harus prosesnya aktif, anak harus terlibat di dalamnya. Kalau anak hanya nonton, buka mulut lalu disuapin berarti tidak terlibat dalam proses makan," tuturnya.

Agar anak tidak terlanjur lengket dengan gawai saat makan, perbanyak interaksi aktif dengan lingkungan sekitar anak dan orang yang memberikan makan.

Orangtua memegang peran yang sangat penting untuk membantu anak mengubah perilakunya.

"Pada anak kecil sebetulnya yang perlu berubah perilakunya adalah orang dewasanya karena anak melakukan apa saja yang disediakan. Kita sebagai orangtua cukup sabar dan mampu untuk mengelola proses makan ini tanpa gadget atau tidak," kata Fransisca.

Meski sulit, mengubah kebiasaan anak makan sambil main gawai bukan hal yang mustahil. Misalnya, dengan mengganti gadget dengan buku anak yang menarik dan penuh warna atau mainan kesukaannya.

Benda-benda yang ada di sekitar juga bisa diperkenalkan pada anak sekaligus mengajarinya mengenal nama benda.

"Bisa kayak mangkok, gelas, jadi alat makan atau bahan makanan yang bisa dia mainkan. Itu jadi salah satu cara yang bisa kita tawarkan," tuturnya.

Baca juga: 5 Cara Berhenti Berteriak pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com