Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2020, 07:18 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com — “Jangan banyak-banyak micin, nanti jadi bodoh”, kalimat itu kerap kita dengar. Namun, apakah benar Monosodium Glutamate (MSG) atau yang kita kenal sebagai micin bisa memengaruhi daya pikir manusia?

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Prof. DR. Dr. Nurpudji A Taslim, MPH SpGK (K) memberikan penjelasannya.

Menurutnya, selama ini MSG selalu menjadi kambing hitam untuk semua hal negatif yang terjadi. Seperti sakit, kanker, bahkan kebodohan.

“Itu sebabnya mulai dari situ lanjut-lanjut gitu terus sampai sekarang. Jadi saya lihat sih memang kadang-kadang enggak fair ya,” ujar Nurpudji dalam jumpa pers ‘Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Membahayakan Kesehatan Jika Digunakan dengan Bijak’ Persembahan Sasa di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Baca juga: Fakta-fakta Seputar MSG yang Perlu Kamu Tahu

Tuduhan-tuduhan itu baginya tidaklah beralasan. Pasalnya sudah banyak penelitian yang dilakukan dan menunjukkan, bahwa MSG tidak berbahaya bagi tubuh, asalkan digunakan dalam takaran yang pas dan tidak berlebihan.

“Kalau memang bikin bodoh lihat orang Jepang, mereka enggak bodoh-bodoh ya kenyataannya. Padahal mereka makan lebih banyak (MSG) dari kita, bahkan konsumsinya tiga kali lipat dari kita,” kata Nurpudji.

Nurpudji menambahkan bahwa selama ini stigma yang berlaku di masyarakat membuat MSG menjadi bahan makanan yang paling bersalah bila seseorang melakukan suatu kesalahan, karena kurangnya konsentrasi.

“Jadi secara sains-nya enggak ada. Kayaknya hanya stigma,” ujarnya.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Albert Dinata, GM Marketing PT Sasa Inti, menambahkan, pihaknya sengaja membuat diskusi ini, agar persepsi yang kurang tepat yang selama ini berkembang dalam masyarakat dapat diluruskan kembali.

Albert ingin agar masyarakat merasa aman untuk menggunakan MSG dalam masakan.

“MSG itu terbuat dari bahan alami dan diolah melalui proses fermentasi, sehingga selain dapat memperkaya rasa berbagai masakan, MSG juga aman dikonsumsi selama tentunya digunakan dengan bijak,” ujar Albert.

Baca juga: Tanpa MSG, Makanan Tetap Gurih dan Sehat dengan Saripati Jamur

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com