Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jago Teknologi, Apa Pekerjaan yang Kelak Dipilih Generasi Alfa?

Kompas.com - 07/02/2020, 10:10 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Huffpost

KOMPAS.com – Anak-anak yang lahir setelah tahun 2011 disebut sebagai generasi Alfa. Mereka adalah anak-anak dari generasi milenial. Karena lahir di era perkembangan tekologi dan internet yang begitu pesat, kelak generasi Alfa akan menjadikan media sosial dan teknologi sebagai jalan hidupnya.??

Diperkirakan akan menjadi generasi yang paling berpendidikan, paling beragam, dan tech savvy, generasi Alfa juga diprediksi paling banyak mengalami masalah kesehatan mental karena tekanan dari lingkungannya.

Pengaruh teknologi yang besar tentu memengaruhi pilihan pekerjaan dan masa depan mereka.

- Tak mau bekerja di perusahaan yang tak sesuai dengan “value”
Salah satu tren dalam dunia kerja di masa depan adalah aktivisme karyawan. Para karyawan akan lebih vokal tentang nilai-nilai yang mereka pegang dan peduli pada isu sosial.

Karyawan di masa depan juga mampu memberi tekanan pada perusahaan untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik, tidak sekadar mencari untung.

Generasi Alfa dibesarkan ketika ada banyak masalah sosial dan lingkungan yang harus diselesaikan. Mereka akan lebih banyak terlibat dalam gerakan aktivisme di masa depan.

Baca juga: Kenali Karakter Generasi Alfa yang Akrab dengan Teknologi

- Tak peduli tentang privasi di tempat kerja
Jika generasi milenial dan generasi Z merasa keberatan karena perusahaan melacak pergerakan karyawan, tidak demikian halnya dengan generasi Alfa. Mereka bahkan akan memberikannya. Hal ini karena generasi ini tumbuh di dunia yang sangat terbuka, setiap orang membagikan apa pun tentang hidupnya secara online.

Keterbukaan untuk berbagi ini akan membawa sisi positif dan negative bagi karier. Di satu sisi, semua data itu memungkinkan perusahaan membuat cara kerja yang lebih “custom”, tetapi sisi buruknya membuat karyawan tak punya banyak waktu jeda.

- Masa kerja lebih lama

Usia harapan hidup manusia terus bertambah. Untuk mereka yang lahir tahun 1980, rata-rata usia harapan hidupnya 62 tahun, sementara yang lahir di tahun 2017 rata-rata akan hidup sampai usia 72 tahun.

Generasi Alfa diperkirakan akan berumur lebih panjang. Ini berarti masa kerja generasi ini lebih panjang. Mereka mungkin akan memiliki beberapa karier atau memulai bisnis sendiri.

.Shutterstock .

- Menghargai perbedaan
Generasi Z adalah generasi yang merasakan banyak keragaman, termasuk di dunia kerja. Nantinya, tak perlu kaget meliha semakin banyak perempuan menduduki posisi puncak, kesetaraan dalam hal gaji, dan juga tenaga kerja dari berbagai bangsa dalam satu kantor.

- Lebih memilih teknologi dari pada koneksi antarmanusia
Generasi Alfa sudah mencicipi teknologi yang lebih maju sejak mereka lahir. Mereka bisa mengakses banyak informasi dibanding generasi di atasnya. Itu sebabnya mereka juga lebih tertarik memakai teknologi dalam cara manusia, misalnya berkomunikasi dengan Alexa dan Siri, atau pun chatbots.

Baca juga: Jangan Cuma Melarang Anak Main Gawai, Orangtua Harus Melek Teknologi

Jika generasi Z lebih memilih komunikasi dengan teks dibanding tatap muka, maka generasi Alfa lebih menyukai cara digital. Mengirim email atau teks dianggap lama, sehingga mereka lebih suka berkomunikasi dengan video call.

- Memulai karier di usia muda
Di usia SMA mungkin mereka sudah tahu apa bidang yang akan dipilihnya. Mereka juga mempersiapkan dirinya dengan mengikuti magang, aktivititas relawan, dan memulai bisnis sendiri.

- Memengaruhi orangtuanya
Generasi Alfa merupakan anak dari generasi milenial, sehingga mereka akan mengadopsi pola pikir, value, dan juga pilihan karier serta bisnis. Jika kebutuhan generasi Alfa tidak terpenuhi di tempat kerja, hal ini akan mempengaruhi keputusan generasi milenial dalam perekrutan dan pembelian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com