Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2020, 18:38 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demi tampil menarik, tak ada salahnya jika sesekali menanggalkan tampilan monokrom dan memilih pakaian bermotif.

Namun, tak semua orang berani memakai pakaian bermotif, terutama pria. Apalagi, sebagian pria cenderung lebih konservatif dalam berbusana. Pada akhirnya, pakaian yang mereka pilih kembali lagi pada warna-warna dasar, seperti hitam, abu-abu atau navy karena tak berani bereksplorasi lebih jauh.

Padahal, jika memilih dengan tepat, pakaian bermotif bisa meningkatkan penampilanmu berkali-kali lipat, lho.

Yuk, simak tips berikut dari fashion stylist Bimo Permadi

Ted Baker London Spring 2020.Ted Baker Ted Baker London Spring 2020.
*Memilih ukuran motif yang sesuai

Sebagian pria khawatir akan dianggap norak atau kurang 'macho' jika memilih pakaian bermotif. Padahal, ada banyak pakaian bermotif yang bisa kamu pilih sesuai kepribadian. Salah satunya memilih berdasarkan ukuran.

Menurut Bimo, motif yang ukurannya lebih besar cenderung lebih cocok untuk pribadi yang berani tampil.

"Print besar akan lebih statement. Misalnya, dari kebudayaan China ada lambang phoenix. Itu kan biasanya satu, besar, sangat statement, dengan warna merah."

Demikian diungkapkan Bimo seusai menghadiri pembukaan gerai baru Ted Baker di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Konsep Budaya Minum Teh untuk Gerai Baru Ted Baker

Untuk tampilan yang lebih santai, atasan bermotif besar tersebut bisa dipadukan dengan celana jeans. Usahakan atasan tersebut menjadi satu-satunya item yang bermotif ramai. Ini dilakukan untuk menghindari tampilan yang berlebihan dan tetap harmoni.

"Jadi biarkan kemejanya saja yang statement. Jeans sesuailan saja, lebih bagus yang gelap atau terang," sambungnya.

Sementara jika kamu ingin menggunakan pakaian bermotif namun kurang berani, pilihlah motif yang lebih subtle (halus) dan santai, namun memiliki keunikan.

Bimo mencontohkan motif paisley yang kini cukup umum digunakan sebagai motif kemeja oleh berbagai merek pakaian.

Paisley sendiri merupakan motif klasik mirip air mata yang memiliki lekuk pada bagian ujungnya.

"Paisley walaupun bentuinya seperti daun-daun saja tapi sekarang beberapa brand membuat motif paisley dengan kombinasi warna yang lebih unik dan penempatan yang lebih unik," tuturnya.

Fashion stylist Bimo Permadi ketika menghadiri pembukaan gerai baru Ted Baker di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Fashion stylist Bimo Permadi ketika menghadiri pembukaan gerai baru Ted Baker di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).

Cermat memadukan warna

Warna menjadi kunci berikutnya untuk tampil menarik dengan busana bermotif. Sebagian pria tak berani menggunakan motif, namun sebagian lainnya justru percaya diri menggabungkan motif dengan item-item penuh warna.

Namun, kamu perlu lebih cermat dalam memadukan warna agar tak tampak norak dan berlebihan.

Ketika ingin menabrak warna dan motif, usahakan tidak lebih dari tiga warna.

Bimo mencontohkan busana yang digunakannya. Ia mengenakan dua lapis kemeja motif dengan satu kaos pada bagian paling dalam. Meski semuanya memiliki motif, namun ketiganya sama-sama memiliki dominasi warna navy.

Sementara aksen warna pada busana menjadi pelengkap yang saling melengkapi.

"Ada beberapa orang yang berani misal atasan bawahan, kayak pajamas suit atasan dan bawahan warnanya kadang empat sampai lima."

"Tapi kalau dilihat atas dan bawah matching. Jarang yang berani atasan garis-garis, bawah bunga dan warnanya beneran beda. Karena kalau gitu jadi kelihatan memaksa," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com