10. Kerusakan hati
Asupan makanan cepat saji yang tinggi sangat beracun bagi organ hati karena makanan ini tinggi lemak dan gula.
Konsumsi lemak berlebih akan terakumulasi di hati dan dapat menyebabkan peningkatan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
11. Memengaruhi kesuburan
Konsumsi junk food berlebih akan meningkatkan risiko ketidaksuburan pada pria dan wanita.
Junk food dapat menyebabkan berbagai masalah reproduksi seperti jumlah sperma yang rendah dan cacat lahir pada bayi yang masih di dalam rahim.
Baca juga: 11 Cara Menjaga Tulang Belakang Tetap Sehat hingga Tua
12. Erosi tulang
Makanan cepat saji dan minuman ringan seperti soda cenderung meningkatkan asam dalam mulut, yang memecah email gigi dan membuatnya terpapar bakteri, menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang.
Selain itu, makanan cepat saji juga dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
13. Berdampak pada kulit
Makan terlalu banyak junk food seperti makanan digoreng dan makanan olahan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit termasuk jerawat.
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari tiga kali per minggu berisiko lebih tinggi terkena eksim berat.
Baca juga: Mitos dan Fakta seputar Eksim
Oleh karena itu, cobalah untuk secara perlahan mengurangi konsumsi junk food dan menggabungkannya dengan makanan-makanan sehat.
Misalnya, sayur-sayuran, buah-buahan, makanan tinggi serat, lemak sehat, dan protein.
Banyak mengonsumsi makanan cepat saji menyebabkan berat badan cepat melonjak.
Maka, segera setelah kamu mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi kalori dari junk food, percayalah berat badanmu akan turun perlahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.