Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Makan Junk Food, Waspadai 13 Penyakit Berikut

Kompas.com - 09/02/2020, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Di sekitar kita ada banyak sekali makanan tidak sehat yang rendah nutrisi (junk food).

Junk food berbeda dengan fast food. "Junk" dalam Bahasa Inggris memiliki arti sesuatu yang terkait dengan sampah. Dalam konteks ini artinya makanan yang tidak memiliki nilai gizi dan tidak sehat.

Makanan-makanan ini dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan rutin.

Di samping itu, makanan semacam burger, pizza, kue-kue, dan lainnya juga biasa menggunakan bahan seperti gula, minyak, sirup fruktosa, tepung putih, pemanis buatan, lemak trans, hingga monosodium glutamate (MSG).

Baca juga: Kenali Kegunaan Tepung Maizena dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bahan-bahan tersebut telah lama dikenal memicu sejumlah penyakit, mulai dari obesitas, penyakit jantung, kanker, dan lainnya.

Maka, jika kamu juga adalah penggemar junk food, ada baiknya mulai mengurangi konsumsinya dan mengimbangkan dengan konsumsi makanan sehat.

Sebab jika tidak, deretan masalah kesehatan berikut akan mengintai:

1. Masalah ingatan

Mengonsumsi junk food dapat merusak daya ingat. Asupan makanan tinggi lemak dan gula tinggi dapat memperlambat kecepatan belajar, daya ingat dan perhatian.

Sedangkan konsumsi berlebih makanan tinggi lemak dan gula berisiko mengubah bagian otak yang bertanggung jawab untuk belajar dan mengingat.

2. Nafsu makan rendah

Kelebihan konsumsi makanan olahan dan digoreng dapat mengirimkan sinyal campuran ke otak, yang membuatnya sulit untuk memproses seberapa lapar dan puas tubuh kita.

Baca juga: Kurang Tidur Picu Nafsu Makan Berlebih, Benarkah?

Mengonsumsi junk food akan menghilangkan nutrisi penting bagi tubuh dan membunuh nafsu makan dengan menjaga perut kenyang untuk waktu yang lama.

Kondisi ini akan menurunkan kemungkinan kita mengonsumsi makanan sehat setelah kenyang dengan junk food.

3. Memicu depresi

Mengonsumsi makanan cepat saji mengubah aktivitas kimia otak, yang dapat menyebabkan gejala penarikan yang melibatkan ketidakmampuan untuk mengatasi stres.

Kondisi ini membuat seseorang mengalami depresi.

Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan lebih berisiko lebih mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih sedikit.

Baca juga: 6 Gaya Hidup yang Memicu Depresi

4. Meningkatkan risiko kanker

Halaman:
Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com