Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2020, 12:23 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

"Ketika kita melakukan ini, sistem saraf menjadi tenang dan itu mengajarkan anak-anak bahwa dengan mengatur napas dapat merespons situasi sulit. Ini tidak hanya mengajarkan anak-anak cara untuk menenangkan diri, tetapi juga mengajarkan Anda cara menenangkan diri sendiri,” katanya.

3. Taruh ponsel Anda
Anda tidak bisa menjadi orangtua yang berkesadaran jika Anda terpaku pada ponsel sepanjang waktu. Anda harus menetapkan batasan. Misalnya tidak memegang ponsel sama sekali sejak anak bangun sampai berangkat sekolah atau satu jam penuh saat makan malam.

4. Sebutkan tiga hal baik setiap hari
Pada malam hari, mungkin ketika keluarga Anda berkumpul bersama di meja makan atau menemani si kecil bersiap tidur, cobalah bergiliran menyebutkan tiga pengalaman terbaik dari hari ini.

Tak perlu sesuatu yang menakjubkan, hal sederhana seperti anjing mengibas-ngibaskan ekornya ketika melihat Anda, berbagi kue dengan teman, melontarkan beberapa lelucon konyol dengan teman di sekolah. Semakin kecil dan sederhana pengalaman tersebut maka semakin baik dalam beberapa hal.

“Ketika menjadikan hal ini sebagai sebuah kebiasaan, Anda akan menjadi lebih sadar akan pengalaman positif yang terjadi. Kita jadi melatih otak untuk memperhatikan pengalaman-pengalaman yang baik,” jelas Race.

Baca juga: Memahami 3 Gaya Belajar Anak

5. Ingat: PBR.
PBR adalah kependekan dari “pause, breathe/bernapas, dan respons dengan perhatian”. Ini merupakan cara orangtua untuk mencoba tetap tenang dan sabar di tengah kemarahan atau ketidaknyamanan lainnya dari anak-anak.

“Ini memaksa Anda untuk mengambil satu atau dua napas dalam-dalam. Karena ketika stres, Anda hanya bernapas di bagian atas paru-paru. Setelah itu, Anda dapat memilih respons yang mengarah pada pilihan yang paling positif,” kata Race.

Namun, memberi respon dengan niat atau tujuan bukan berarti Anda membiarkan si kecil lolos ketika perilaku mereka tidak baik. Anda mungkin bisa tetap berwibawa atau keras, tetapi tujuannya adalah menjadi bijaksana dalam mendidik anak lebih disiplin dan menghormati orang lain.

(Renna Yavin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com