JAKARTA, KOMPAS.com - Perundungan siber atau yang sering disebut cyber bullying, menjadi jenis perundungan yang semakin banyak terjadi di masyarakat modern saat ini.
Perundungan sendiri didefinisikan sebagai segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lainnya.
Selain cyber bullying, ada pula jenis lainnya yaitu bullying verbal, fisik, dan relasional.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Anak Jadi Korban Bullying
Adapun cyber bullying adalah segala bentuk tindakan yang menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik.
Seiring berkembangnya teknologi, jumlah cyber bullying semakin meningkat. Komunitas anti-bullying "Sudah Dong", misalnya, menemukan bahwa dalam satu tahun terakhir kasus cyber bullying mencapai sekitar 80 persen.
Hal itu didapatkan lewat fitur Berbagi Cerita yang mereka miliki.
"Kami punya fitur Berbagi Cerita untuk teman-teman bisa cerita kalau punya case bullying. Karena enggak semua orang nyaman untuk cerita."
"Di fitur itu setahun terakhir mungkin kasus terbanyak, 80 persen adalah cyber bullying," kata Perwakilan Komunitas Sudah Dong, Adiyat Yori Rambe ketika menghadiri media briefing bersama TikTok di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Alami Cyber Bullying
Yori menambahkan, beberapa indikator bullying di antaranya adanya faktor kesenjangan kekuasan antara korban dan pelaku, dilakukan secara berulang dan ada perasaan tidak nyaman dari orang yang berposisi sebagai korban.
Namun, kita semua bisa mencegah terjadinya bullying terjadi pada diri kita sendiri. Khusus untuk cyber bullying, beberapa tindakan pencegahan yang bisa kita lakukan antara lain:
Beberapa media sosial memiliki fitur khusus seperti "private" dan "block" yang memungkinkan pemilik akun hanya berkomunikasi dengan orang yang benar-benar dikenal.
Kecuali, jika tujuan membuat akun adalah untuk terkenal atau untuk kepentingan lainnya.
"Menurut kami, segala macam fitur seperti private, block itu justru membuat kita merasa lebih aman. Jadi manfaatkan saja. Karena kita main medsos kan termasuk ingin happy," kata Yori.
Baca juga: Cyber Bullying Bisa Memicu Keinginan untuk Bunuh Diri
Bullying terjadi karena seseorang berada ada posisi tertindas secara berulang. Jika kita berada pada posisi tersebut, jangan ragu untuk melaporkan perlakuan tersebut.
Sebab, tak sedikit korban bullying yang berdiam diri berujung pada depresi. Cobalah bercerita pada orang terdekat, bisa kepada orangtua, guru, teman, psikolog, atau lainnya.