Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perempuan Masa Kini Lebih Cepat Alami Pubertas, Benarkah?

Kompas.com - 11/02/2020, 21:15 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Namun mereka menambahkan, sejumlah penelitian sebelumnya mengungkap bahan kimia di lingkungan juga dapat mengganggu sistem berbasis hormon tubuh.

Kepada Guardian, Busch mengatakan, pergeseran itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

"Penting untuk memantau ini karena pubertas dini mempunyai implikasi," ujar dia.

Baca juga: Ciri-ciri Pubertas Laki-laki dan Perempuan

"Tapi, memerangi obesitas pada masa kanak-kanak dan mengurangi paparan berlebihan terhadap bahan kimia lingkungan dapat membantu menghindari pubertas lebih awal."

Pada penelitian di tahun 2018 yang dilakukan oleh University of California, dikupas tentang bagaimana bahan kimia yang digunakan dalam produk rumah tangga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction tersebut meneliti kelompok kelompok kimia, termasuk ftalat, paraben, dan fenol menggunakan tes urin.

Peneliti menemukan, untuk beberapa bahan kimia ini, setiap penggandaan konsentrasi yang diukur dalam urin wanita hamil menyebabkan anak perempuan mereka mengalami pubertas rata-rata satu bulan lebih awal.

"Kami melihat bukti, beberapa bahan kimia yang digunakan dalam produk perawatan pribadi terkait pubertas lebih awal pada anak perempuan."

Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya

Demikian diungkapkan Dr. Kim Harley, associate professor  bidang kesehatan masyarakat di University of California, yang memimpin penelitian ini.

"Secara khusus, kami menemukan, ibu yang memiliki kadar tinggi dua bahan kimia dalam tubuh mereka selama kehamilan --dietil phthalate dan triclosan-- memiliki anak perempuan yang memasuki masa pubertas lebih awal."

Dietil phthalate adalah bahan kimia yang digunakan dalam wewangian. Sedangkan triclosan merupakan agen antibakteri dalam sabun dan pasta gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com