Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarla Devi, Otak di Balik Ragam Cincin dan Liontin Unik Berbahan Clay

Kompas.com - 12/02/2020, 10:08 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

“Milan dan London sangat menjanjikan dan membesarkan hati. Perempuan dan orang-orang di sana umumnya memiliki bakat, sehingga bisa menghargai inovasi dan seni,” kata dia.

Menurut Sarla, semua wanita harus berpakaian untuk berekspresi bukan hanya untuk mengesankan.

Di sisi lain, dia percaya, fesyen dan aksesori secara umum, sama sekali tidak rumit.

“Hancurkan pemahaman itu. Jalani hidup secara sederhana. Bikin gaya kamu sendiri. Gaya tidak memiliki aturan, tetapi tentu saja memiliki aliran," sebut dia.

Berasal dari Klang, Sarla pertama kali mendaftar dalam kursus online dan lokakarya untuk kreasi clay.

Baca juga: Perhiasan Kolaborasi Passion Jewelry dan Olla Ramlan Bertabur Berlian

Setelah itu, semuanya langsung dipelajari sendiri, berbekal kemampuan menggambar dari latar belakang pendidikan desain grafis.

“Menjalani pekerjaan desainer grafis selama 16 tahun terakhir tidak menghalangi saya menjelajahi dunia mode."

"Setelah menyelesaikan kursus saya di International Fashion Training Center di Malaysia, saya mencoba-coba," kata dia.

“Pertama kali saya membuat perhiasan tentu sangat menantang. Melalui banyak malam tanpa tidur, karena saya terus bereksperimen."

"Sekarang saya dapat menyelesaikan kreasi dalam waktu delapan jam. Kadang kurang, tergantung pada kerumitan desainnya,” sebut dia.

Sarla mengaku memilih desain perhiasan karena bidang ini bisa menggabungkan semua disiplin seni.

Ada seni lukis, mode, patung, fotografi, desain grafis, yang "dipadatkan" menjadi satu motif miniatur yang dinamis.

Baca juga: Tren Memakai Perhiasan Mutiara di Kalangan Artis Pria Hollywood

Usahanya ini didanai dengan caranya sendiri. Dia menjual perhiasannya melalui situs web, dan di ajang-ajang pameran dagang.

"Saya juga ingin memposisikan kreasi ini sebagai perhiasan yang unik, dan juga memperluas ke koleksi siap pakai lain di masa depan."

“Saya berencana untuk memiliki ruang pamer sendiri dan kreasi saya dijual di ibukota mode dunia."

"Saya percaya pada pengalaman intim yang dapat ditawarkan di toko fisik kepada pelanggan yang cerdas di seluruh dunia,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com