Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter Soal Viral Losion Pemutih Mengandung Steroid

Kompas.com - 12/02/2020, 17:01 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Bahaya krim pemutih kulit sebenarnya sudah sering diinformasikan, namun krim seperti ini gencar ditawarkan di toko-toko online. Efek negatif dari krim pemutih kembali diungkap di media sosial dan menjadi viral.

Melalui akun Instagramnya, dokter Listya Paramita, Sp. KK mengunggah beberapa foto yang menunjukkan kaki dan tangan yang penuh dengan guratan kemerahan di kulit (stretch mark).

Kondisi kulit pasien yang menggunakan krim pemutih mengandung steroid.Instagram @drmita.spkk Kondisi kulit pasien yang menggunakan krim pemutih mengandung steroid.
Kondisi kulit pasien dalam foto itu tampak penuh dengan garis-garis seperti stretch mark yang terdapat pada paha depan dan belakang, betis bagian depan dan belakang, hingga bagian tangan sampai dekat ketiak.

Dalam unggahanya, Listya menuliskan bahwa hal itu terjadi pada pasiennya karena menggunakan lotion pemutih yang tak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Memang itu pasien datang ke saya, dengan keluhan muncul serupa strech mark. Dia bilang habis pakai lotion pemutih dan beberapa bulan kemudian muncul sebanyak itu,” ujar Mita kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (12/2/2019).

Lebih lanjut, dokter di ElshéSkin Asthetic Clinic, Yogyakarta ini mengatakan bahwa, stretch mark yang timbul sebenarnya adalah kulit yang rusak.

“Jadi ada robekan di bawah kulitnya akibat reaksi dari steroid yang seharusnya tidak boleh digunakan,” ungkap Mita lagi.

Baca juga: Produsen dan Penjual Kosmetik Ilegal di Karawang Dibekuk: Beli Bahan dari Asemka, Dipasarkan hingga ke Jakarta

Ia meyakini adanya pencampuran stereoid dalam lotion yang digunakan oleh pasien. Padahal seharusnya steroid tak bisa begitu saja digunakan ke kulit.

Steroid diresepkan khusus untuk yang memiliki kondisi kulit tertentu dengan dosis yang disesuaikan.

“Steroid itu obat, saya dokter kulit menggunakan steroid, tapi bukan untuk memutihkan kulit atau bikin cerah. Saya pakai steroid untuk obat, untuk pasien-pasien yang ada dermatitisnya, ada lupus kulit, bukan untuk merawat kulit,” ujarnya.

Tak bisa disembuhkan

Sayangnya kerusakan pada kulit karena lotion yang mengandung steroid ini tak bisa dihilangkan.

“Efek samping irreversible itu tidak bisa kembali seperti semula. Jadi tidak ada harapan lagi dia bisa mulus dan jadi seperti tidak ada apa-apa gitu, enggak bisa,” katanya.

Adapun langkah yang bisa dilakukan oleh dokter hanyalah membantu memudarkan kerusakan kulit itu dengan melakukan beberapa tindakan medis.

“Kayak mungkin frectional, PRP, laser, itu bisa. Tapi butuh waktu lama dan berulang-ulang. Dan itu enggak akan hilang sepenuhnya, tetap ada jejaknya,” ujarnya.

Baca juga: Waspadai Pemutih Kulit yang Bisa Beri Hasil Instan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com