JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah termasuk kelompok pekerja level menengah dengan penghasilan cukup, nyatanya masih banyak generasi milenial yang belum berinvestasi.
Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 69 persen milenial masih belum memiliki strategi investasi, bahkan minat mereka terhadap investasi masih sangat rendah yakni hanya sebesar 2 persen.
Head of Strategy and Innovation Bank OCBC NISP, Ka Jit, mengatakan generasi milenial sangat mengikuti tren makanan dan fashion.
"Seharusnya, investasi dan perencanaan keuangan dianggap sama pentingnya," kata Ka Jit dalam acara peluncuran kampanye Wealth Management #BeraniCuan di Jakarta (12/2).
Beauty Vlogger Jovi Adhiguna mengatakan, ia kini serius menata keuangannya dan mulai berbisnis.
"Aku mulai banyak menabung, mulai membuka usaha boba baru. Aku berusaha keluar dari comfort zone, biasanya orang identik sama aku beauty fashion. Namun, sekarang ke makanan dan bisa juga bisnis yang lain," kata Founder minuman Street Boba ini.
Selain berbisnis, Jovi mengaku baru akan mulai berinvestasi karena masih takut. Untuk permulaan, ia akan memilih investasi dengan nominal yang kecil.
"Saat pertama kali mencoba enggak usah terlalu banyak. Coba investasi 100 ribu atau 500 ribu dahulu, nanti dari situ baru lihat hasilnya berapa, keuntungannya berapa. Jadi, coba dulu dari nominal senyamannya kamu," ungkap Jovi.
Senada dengan Jovi, pendiri BLP Beauty, Lizzie Parra juga selama ini menunda berinvestasi karena masih belum paham.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.