Terungkap, Rahasia Umur Panjang Watanabe-Pria Tertua di Dunia

KOMPAS.com - Seorang warga Negara Jepang menancapkan tonggak sejarah setelah ditetapkan sebagai pria tertua di dunia versi Guinness World Records.

Lelaki bernama Chitetsu Watanabe itu mendapatkan piagam dan sertifikat resmi pada Rabu (12/2/2020) lalu, di Joetsu, prefektur Niigata, Jepang.

Tak hanya piagam, Watanabe juga mendapatkan kue besar yang dihiasi dengan whipped cream dan raspberry.

Baca juga: Alelia Murphy, Manusia Tertua di AS Tutup Usia

Penampilan kue itu menjadi semakin menarik karena dilengkapi kaligrafi besar yang dibuat sendiri oleh Watanebe dengan aksara Jepang, bertuliskan "Nomor 1 di Dunia".

Watanabe telah hidup selama 112 tahun dan 344 hari per 12 Februari lalu. Dia lantas mengungkap rahasia mengapa bisa bertahan hidup sedemikian lama. 

"Jangan marah dan tetap tersenyum," kata Watanabe.

Baca juga: Menarik, Orang-orang Tertua di Dunia Mungkin Sebenarnya Tak Setua Itu

What's the secret to a long life? "Not to get angry and keep a smile on your face," says our new oldest living man record holder, 112 year old Chitetsu Watanabe from Japan https://t.co/rSAz65nIl1

— GuinnessWorldRecords (@GWR) February 12, 2020

Watanabe adalah anak tertua dari delapan bersaudara yang lahir pada 5 Maret 1907, di Niigata, Jepang.

Dia berusia empat tahun lebih muda dari pemegang rekor manusia tertua sebelumnya, Jiroemon Kimura --juga dari Jepang, yang meninggal pada usia 116 tahun di bulan Juni 2013.

Watanabe lulus dari sekolah pertanian, dan tinggal di Taiwan, di mana ia bekerja untuk perkebunan tebu selama 18 tahun.

Dia menikahi istrinya, Mitsue, dan memiliki lima anak. Dia pun pernah bertugas di jajaran militer selama Perang Pasifik pada 1944.

Baca juga: Anne Lorimor, Nenek 89 Tahun Pendaki Tertua Puncak Kilimanjaro

Setelah pensiun dari kantor pertanian di kota kelahirannya, dia mengelola sebuah pertanian besar bersama putranya, dengan menanam buah-buahan dan sayuran.

VIA goodmorningamerica.com Chitetsu Watanabe

Watanabe masih aktif di dunia pertanian sampai usia 104 tahun.

Dia juga mengerjakan bonsai, dan memamerkan pohon-pohonnya di pameran lokal hingga 2007.

"Karena bertahun-tahun bekerja di sebuah perusahaan gula, dia menyukai makanan manis."

"Gula merah adalah favoritnya, tetapi karena dia telah kehilangan gigi, dia menikmati permen yang tidak perlu banyak dikunyah, seperti puding custard atau krim di dalam chou à la crème," kata pihak GWR.

Baca juga: Ini Dia, Rahasia Panjang Umur Wanita Tertua di Dunia

Meskipun tidak seaktif dulu, Watanabe masih ambil bagian dalam latihan harian, origami, kaligrafi, dan latihan matematika.

Luar biasa bukan?