Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piring Porselen Rp 230 Ribu Laku Terjual Rp 439 Juta, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 14/02/2020, 08:45 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber UPI

KOMPAS.com - Sebuah piring porselen yang dibeli dari toko barang bekas seharga 17 dollar AS pada tahun 1982 dilelang di Inggris, dan laku terjual seharga lebih dari 32.000 dollar AS.  

Jika dikonversi ke dalam kurs sekarang, maka piring itu dibeli seharga Rp 230 ribu, dan laku terjual seharga Rp 439 juta. Wow...

Piring tersebut diketahui dibuat tahun 1754 di Vincennes, Perancis, pada masa pemerintahan Raja Louis XV.

Baca juga: Arloji dan Mobil James Bond Ditawarkan di Lelang

Barang langka itu, -awalnya, dibeli seorang bernama Judith Howard di sebuah toko barang bekas di Hungerford, Inggris.

Keluarga Howard merasa Judith memang memiliki kemampuan mata yang aneh untuk melihat barang barang antik yang berharga.

"Dia seperti memiliki indra keenam untuk menemukan 'permata' di antara 'sampah'," kata putrinya, Charlotte Howard kepada juru lelang Wooley & Wallis.

Baca juga: Lelang Arloji Omega Speedmaster Capai Total Penjualan Rp 16 Miliar

"Dia adalah magnet bagi barang-barang antik langka, bahkan di tempat di mana kamu tak menyangka bakal menemukannya. Piring Louis XV ini bukan satu-satunya penemuannya," kata dia.

Piring itu dilelang bulan ini seharga 32.615 dollar AS.

Koleksi barang antik Judith Howard juga termasuk piring yang dibuat untuk Madame du Barry, selir utama Louis XV. 

Lalu, ada piring yang dibuat untuk saudara laki-laki Marie Antoinette, Archduke Ferdinand.

Semua barang itu secara total mencatat angka penjualan hingga sebasar 484.008 dollar AS atau lebih Rp 6,6 miliar.

Baca juga: Arloji Langka Patek Philippe Terjual Hampir Rp 6 Miliar dalam Lelang

"Koleksi Judith mungkin adalah koleksi terbesar porselen Sevres di tangan pribadi."

"Dan, dalam jumlah kepingnya, tentu menyaingi ratu," begitu kata pakar keramik Wooley & Wallis, Clare Durham.

"Dia telah menemukan beberapa kelangkaan sejati dan, meskipun banyak dari barang itu rusak, -tapi, kolektor tertarik untuk memperoleh beberapa dari benda-benda ini."

"Apalagi, barang-barang semacam ini sangat jarang masuk ke pasar terbuka," sebut Durham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UPI


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com