Bridget Bergin, direktur eksekutif dukungan stroke di Stroke Association mengatakan, "Ketika seseorang mengalami stroke, hidupnya berubah dalam sekejap."
"Itu sangat umum untuk memengaruhi hubungan kita, termasuk kehidupan seks kita."
"Bukan hal yang aneh untuk merasa rendah atau depresi setelah stroke, dan ini membuat kita seolah kehilangan minat dalam seks."
"Masalah emosional kerap diperparah dengan cacat fisik yang disebabkan oleh stroke."
Baca juga: Sindrom Metabolik, Pemicu Penyakit Jantung dan Stroke
"Hubungan berubah dengan banyak penderita stroke yang mengatakan, orang yang dulunya pasangan mereka kini menjadi penjaga mereka."
Namun Bergin menambahkan, melalui dukungan dan terapi yang tepat, penderita stroke bisa mengatasi kecemasan mereka terkait seks.
"Sebagai penderita stroke, tidak apa-apa untuk berhubungan seks, kecuali dokter memberi tahu kita sebaliknya," ujar Bergin.
"Seks, seperti bentuk aktivitas lainnya, dapat meningkatkan tekanan darah kita. Namun, ini tidak menjadi masalah, kecuali dalam kasus yang sangat jarang."
Baca juga: Simak 5 Cara Mencegah Stroke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.