Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan Zat Besi Berisiko Sebabkan 7 Penyakit Ini

Kompas.com - 14/02/2020, 22:31 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Boldsky

 

3. Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah kelainan bawaan yang disebabkan penumpukan berlebihan zat besi dalam tubuh, yang akhirnya berujung pada kematian sel dan disfungsi banyak organ.

Gejalanya yaitu perubahan warna kulit dan penyakit yang terkait pankreas.

4. Diabetes

Kadar zat besi tinggi dikaitkan dengan meningkatnya risiko diabetes. Pasalnya, zat besi juga merupakan nutrisi yang membantu mengatur metabolisme.

Ketika jumlah zat besi meningkat, kondisi seperti resistensi insulin dan kegagalan sel beta terjadi --penyebab utama diabetes.

5. Serangan jantung

Kelebihan zat besi pada tubuh bisa menyebabkan gangguan terkait jantung seperti hemokromatosis jantung.

Dalam kondisi ini, kelebihan zat besi terakumulasi di jantung yang mengakibatkan keracunan dan disfungsi organ.

Hal itu berujung pada gagal jantung kongestif dan detak jantung tidak teratur.

Baca juga: Remaja Putri Jangan Sampai Kekurangan Zat Besi

6. Kanker hati

Menurut sebuah hipotesis, kelebihan zat besi adalah faktor risiko untuk karsinoma hepatoseluler --umumnya dikenal sebagai kanker hati.

Kondisi ini berkembang karena peningkatan asupan zat besi.

7. Penyakit alzheimer

Endapan besi berlebihan di otak, juga mengarah pada pembentukan protein abnormal yang terakumulasi di wilayah tertentu pada otak terkait memori dan mendorong perkembangan alzheimer.

Baca juga: Suplemen Tidak Bisa Mencegah dan Mengobati Penyakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com