Anak lahir prematur memiliki banyak komplikasi, dimulai dari komplikasi jangka pendek yang terjadi di minggu pertama kelahiran sampai efek bersifat jangka panjang yang merupakan dampak lanjutan dari kelahirannya yang terlalu cepat.
Kebanyakan masalah yang terjadi disebabkan karena kurang sempurna perkembangan organ bayi saat dalam kandungan di mana kesempurnaan perkembangannya organ tercapai setelah usia 37 minggu.
Minggu-minggu terakhir di dalam rahim sangat penting untuk kenaikan bobot yang sehat dan untuk perkembangan maksimal untuk berbagai organ vital termasuk otak dan paru-paru. Inilah mengapa bayi prematur kemungkinan memiliki lebih banyak masalah medis dan membutuhkan waktu yang lebih panjang di rumah sakit.
"Mereka juga mungkin akan memiliki masalah kesehatan jangka panjang seperti kurang mampu dalam belajar atau keterbatasan fisik,” jelas Karen Gill, MD, seorang dokter anak di Mission Neighborhood Health Center, San Fransisco.
Baca juga: Lakukan Ini Bila Bayi Terkena Dermatitis Atopik
Meskipun banyak bayi lahir prematur yang mampu bertahan hingga tumbuh besar dan dewasa, banyak di antaranya yang mengalami komplikasi yang cukup serius, yakni:
1. Cerebral palsy dan masalah kesehatan kronis
Cerebral palsy adalah gangguan dalam pergerakan dan masa otot atau postur.
Gangguan tersebut mungkin disebabkan oleh terjadinya infeksi, aliran darah yang tidak memadai, atau cedera saat otak bayi sedang berkembang. Ini bisa terjadi saat anak masih dalam kandungan atau masih dalam usia sangat muda.
Tidak hanya itu, bayi prematur lebih berisiko mengidap penyakit kronis yang beberapa sampai membutuhkan perawatan di rumah sakit. Infeksi, asma, dan masalah saat makan adalah yang paling sering terjadi.
Yang terburuk, bayi yang lahir prematur memiliki risiko besar mengalami kematian mendadak (SIDS/sudden infant death syndrome).
Baca juga: Apa Itu Cerebral Palsy? Kenali Gejala dan Penyebabnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.