3. Gunakan kata-kata sederhana
Penting untuk mempertimbangkan, bahwa anak-anak di berbagai tingkat perkembangan punya pemahaman berbeda mengenai kata-kata yang digunakan orang dewasa.
Misalnya, meminta anak kecil untuk "bergiliran" bisa jadi lebih mudah dipahami daripada "berbagi."
4. Tawarkan pilihan
Dr. Churbock menyarankan ini sebagai cara untuk memberi anak-anak rasa percaya diri dan kendali, walau kita meminta mereka melakukan tugas yang tidak mereka inginkan.
Jika anak kesulitan dengan jadwal mandi, beri mereka pilihan mainan yang ingin mereka bawa ke bak mandi.
Baca juga: 10 Teknik Parenting Positif untuk Mendisiplinkan Anak
5. Puji mereka
"Dalam pengalaman saya, penguatan positif dan pujian terhadap perilaku yang diinginkan jauh lebih efektif daripada komunikasi yang negatif dan disiplin," tutur Dr. Churbock.
6. Identifikasi dan kenali perasaan mereka
Jika anak-anak belum memahami jenis-jenis emosi, orangtua dapat membantu mengidentifikasikannya.
Misalnya, "kamu tampak marah, kamu merasa kesal ya?" Dengan demikian, mereka memahami apa yang mereka rasakan.
Seiring waktu, ketika mereka dapat bicara lebih banyak, akan mudah bagi mereka mengungkapkan perasaan, keinginan dan kebutuhan mereka.
Dr. Churbock menegaskan, tidak masalah untuk menjauh sejenak jika kita merasakan emosi mulai meluap.
Baca juga: Tanda Anak yang Dituntut Dewasa Sebelum Waktunya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.