Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Akibat Kanker Makin Meningkat di Negara Berpenghasilan Rendah

Kompas.com - 18/02/2020, 07:56 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

Peningkatan dalam pengujian kanker juga dapat menjelaskan tingkat pada diagnosis kanker.

Namun, hal itu tidak menjadi pemicu utama, kata Dr. Andre Ilbawi, petugas teknis kantor pusat WHO dalam pengelolaan penyakit tidak menular.

Terlepas dari tingkat pendapatan, diagnosis dini adalah ukuran kesehatan masyarakat paling efektif pada kanker, demikian keterangan laporan itu.

"Saat kanker didiagnosis lebih awal, penyakit ini bisa diobati lebih efektif dengan lebih sedikit toksisitas dan sedikit tuntutan pada sistem baik dari segi alokasi penelitian dan biaya," ujar Ilbawi.

Baca juga: Olahraga Tak Sampai 25 Menit Sehari Bisa Bantu Cegah Kanker

Ilbawi mengatakan, mengontrol kanker bisa menghemat biaya.

"Ada persepsi, kanker adalah penyakit mahal, yang tidak perlu menjadi masalah," kata dia saat konferensi pers untuk laporan tersebut.

Laporan juga mengungkap, di tahun 2030, tujuh juta jiwa bisa diselamatkan apabila pemerintah berinvestasi dalam sumber daya kanker.

Investasi itu sekitar 3 dollar AS (per orang) di negara berpenghasilan rendah, 4 dollar AS di negara berpenghasilan menengah, dan 8 dollar AS di negara berpenghasilan menengah ke atas.

Baca juga: Jangan Asal Percaya dengan Obat Herbal untuk Kanker

Apa yang paling dibutuhkan negara-negara berpenghasilan rendah adalah orang-orang yang dapat memberikan layanan kesehatan, seperti dokter.

Strategi lain yang ditawarkan laporan ini mencakup eliminasi penyebab kanker yang bisa dicegah secara global.

"Kanker tidak harus menjadi hukuman mati," kata Ilbawi.

"Kami percaya ada jalan, sehingga setiap pemerintah dan pasien kanker mendapatkan perawatan terbaik."

Baca juga: Bukan Perokok, Mungkinkah Terserang Kanker Paru?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com