HIIT yang berlebihan malah bisa menghalangi terbangunnya otot. Sebab, dengan gaya latihan yang sangat intens, kemungkinan terkena DOMS (delayed onset muscle soreness) menjadi tinggi.
Ini berarti kita tidak akan bisa mengenai kelompok otot yang disasar dengan penekanan yang kita inginkan seperti yang dilakukan di gym.
Risiko cidera pun perlu dipertimbangkan. Intensitas tinggi dari setiap latihan selalu membawa unsur risiko.
Kondisi ini meningkat ketika kita memasukkan lifting yang memberi tekanan pada sendi dan tendon.
Baca juga: Mana yang Paling Efektif, Sprint, HIIT atau Lari Intensitas Moderat?
Latihan gabungan seperti squat, cleans, dan deadlift sangat jarang digunakan dalam menu latihan HIIT karena pertimbangan ini.
Kesimpulan
Baik HIIT maupun olahraga konvensional lain, memiliki dampak bagi kesehatan, termasuk dalam usaha menurunkan berat badan, membangun otot tanpa lemak, atau menjadi lebih bugar.
Nah, jenis mana yang akan dipilih tentu akan amat bergantung para preferensi dan gaya hidup pelakunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.