Begitu kata peneliti HIIT Yuri Feito, Ph.D., associate professor ilmu olahraga di Kennesaw State University.
Baca juga: Hindari, 6 Kesalahan Umum Saat Melakukan HIIT
Dengan olahraga intensitas tinggi, kebutuhan akan oksigen meningkat.
Memang, umumnya, tekanan semacam ini bakal menyebabkan jantung menjadi lebih kuat. Namun, --dalam kasus yang jarang terjadi, olahraga ini pun bisa menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya.
Pada akhirnya, dampaknya bisa mengarah kepada risiko seputar itu, misalnya serangan jantung.
Lalu, risiko tersebut akan meningkat pada mereka yang merokok atau memiliki tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, atau riwayat keluarga penyakit jantung.
Demikian diungkapkan Shelley Keating, Ph.D., seorang peneliti di Sekolah Gerakan Manusia dan Ilmu Gizi di Universitas Queensland, Australia.
Kendati demikian, perlu dicatat bahwa studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan, HIIT memiliki tingkat kejadian jantung yang rendah.
Bahkan, pada pasien dengan penyakit jantung atau gagal jantung, risiko tersebut tetap rendah.
Jadi, untuk amannya, kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba HIIT jika kamu termasuk dalam salah satu kategori yang disebutkan di atas.
Hati-hati bagi kamu yang baru memulai berolahraga. Jika kamu "melompat" langsung ke HIIT maka kamu berisiko mengalami cedera, masalah otot, serta kelelahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.