Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab dan Tanda Gigi Berlubang pada Anak

Kompas.com - 19/02/2020, 07:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Kerusakan gigi atau gigi berlubang adalah masalah umum yang terjadi pada anak-anak.

Laporan menunjukkan, bahwa sekitar 28 persen anak-anak, yang termasuk dalam kelompok usia 2 hingga 5 tahun, mengalami kerusakan gigi atau setidaknya kerusakan satu rongga gigi pada kelompok usia tersebut.

Begitu gigi pertama keluar dari gusi kecilnya, orangtua sudah harus memerhatikan perawatan gigi anak.

Banyak orangtua masih keliru, menganggap perawatan gigi baru dimulai ketika anak sudah memiliki lebih dari empat gigi.

Nyatanya tidak demikian. Orangtua justru disarankan untuk menjaga kebersihan mulut anak bahkan sejak mereka masih bayi dan belum memiliki gigi. Membersihkan mulut pada bayi dapat dilakukan dengan kain lembut yang bersih.

Baca juga: Menyusui Lebih dari 2 Tahun Tak Terkait dengan Gigi Anak Berlubang

Sebenarnya, alasan paling sering terjadinya masalah gigi pada anak-anak adalah karena kurangnya kalsium.

Ini terjadi secara umum ketika bayi tidak mendapatkan cukup kalsium. Karena itu, ibu menyusui disarankan untuk mengasup suplemen kalsium.

Gigi berluang pada anak-anak sebisa mungkin dihindari, karena perawatan gigi rusak pada anak terbilang sulit - mengingat yang dihadapi adalah usia anak-anak.

Jadi, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki gigi yang sehat dan bersih.

Penyebab kerusakan gigi pada anak

Gigi berlubang terjadi ketika asam yang diproduksi oleh bakteri merusak enamel gigi. Perlahan-lahan email gigi yang rusak ini membentuk lubang.

Kebiasaan makan adalah salah satu penyebab utama gigi berlubang pada anak. Pasalnya, anak-anak senang mengonsumsi lebih banyak makanan bergula dan asam, yang mana sangat berpengaruh pada gigi.

Tak perlu melarang anak untuk mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, tapi usahakan untuk tetap menjaga kebersihan mulut anak setelah makan.

Selain makanan dan minuman manis, kondisi medis seperti alergi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.

Baca juga: Rajin Sikat Gigi Namun Masih Bau Mulut, Apa Alasannya?

 

Tanda-tanda

Penting untuk mengetahui tanda-tanda atau gejala gigi berlubang pada anak. Pasalnya, setiap anak dapat menunjukkan gejala yang berbeda.

Beberapa mungkin memiliki bau mulut, sementara yang lain bisa jadi memiliki masalah dalam makan atau mengunyah. Pada sebagian anak lain, akan ada beberapa perubahan warna pada gigi.

Jika menemukan salah satu dari gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter gigi.

Baca juga: Awas, Kebiasaan Buruk Bisa Bikin Gigi Anak Tonggos

Pencegahan

Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana mencegah gigi berlubang pada anak-anak? Ada dua cara penting untuk mencegah gigi berlubang pada anak-anak.

Yang pertama adalah menjaga kebersihan mulut yang baik. Pastikan anak menyikat gigi dua kali sehari.

Yang kedua adalah perubahan dalam pola makan. Jika ada tanda kerusakan gigi, biasakan selalu menyikat gigi setelah makan. Ajari anak tentang pentingnya perawatan gigi.

Perawatan

Umumnya dokter gigi akan menyarankan beberapa perawatan untuk mengatasi gigi berlubang pada anak-anak. Mulai dari perawatan fluoride, tambalan, hingga pemasangan mahkota.

Ada baiknya melakukan perawatan dalam 2 atau 3 kali kunjungan. Ini agar anak-anak tetap merasa nyaman, karena tentu akan sulit membuat anak-anak tetap duduk selama berjam-jam untuk perawatan.

Baca juga: Bahaya Membiarkan Gigi Berlubang Tanpa Ditambal

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com