Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2020, 13:58 WIB

KOMPAS.com - Kesehatan anak sejak baru lahir benar-benar perlu mendapatkan perhatian khusus dari orangtua.

Sebuah penelitian baru dari CHILD Cohort Study menunjukkan, bahwa sering terpapar produk pembersih rumah tangga meningkatkan risiko anak terserang asma.

Asma adalah salah satu penyakit kronis anak yang paling umum dan merupakan alasan utama mengapa anak-anak bolos sekolah atau berakhir di rumah sakit.

Baca juga: Rutin Makan Ikan Turunkan Risiko Eksim dan Asma pada Anak

Ketua peneliti studi sekaligus profesor dan ilmuwan klinis di Fakultas Ilmu Kesehatan di Simon Fraser University (SFU), Dr. Tim Takaro mengatakan, sebagian besar bukti yang tersedia mengaitkan asma dengan penggunaan produk pembersih oleh orang dewasa.

"Studi kami mengamati bayi, yang biasanya menghabiskan 80-90 persen waktunya di dalam ruangan dan sangat rentan terhadap paparan bahan kimia melalui paru-paru dan kulit karena tingkat respirasi yang lebih tinggi dan kontak rutin dengan permukaan rumah," kata Takaro.

Anak-anak hingga usia tiga tahun yang tinggal di rumah dan sering terpapar produk pembersih dengan frekuensi tinggi selama masa bayi, lebih berisiko memiliki kondisi seperti berikut:

- Sesak napas berulang (10,8 persen, sementara bayi di rumah dengan penggunaan produk pembersih yang lebih rendah hanya 7,7 persen).

- Sesak napas berulang dengan atopi, respons imun yang meningkat terhadap alergen umum (3 persen, sementara bayi di rumah dengan penggunaan produk pembersih yang lebih rendah hanya 1,5 persen).

- Asma (7,9 persen, sementara bayi di rumah dengan penggunaan produk pembersih yang lebih rendah hanya 4,8 persen).

- Faktor-faktor lain yang diketahui memengaruhi timbulnya asma, seperti riwayat keluarga dan paparan awal kehidupan terhadap asap tembakau yang juga dimasukkan ke dalam analisis.

Baca juga: 6 Bahan Makanan yang Bisa Bantu Atasi Asma

Menariknya, kata Takaro, para peneliti tidak menemukan hubungan antara penggunaan produk pembersih dan risiko atopi saja.

Oleh karena itu, mekanisme yang diusulkan yang mendasari temuan ini adalah bahwa bahan kimia dalam produk pembersih merusak sel-sel yang melapisi saluran pernapasan melalui jalur inflamasi bawaan alih-alih jalur alergi yang didapat.

Peneliti juga menemukan bahwa pada usia tiga tahun, hubungan antara paparan produk dan masalah pernapasan jauh lebih kuat pada anak perempuan daripada anak laki-laki.

"Ini adalah temuan menarik yang membutuhkan lebih banyak penelitian lanjutan untuk lebih memahami respons biologis laki-laki dan perempuan terhadap paparan inflamasi di awal kehidupan," ujarnya.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Serangan Asma?

Halaman:
Sumber Eurekalert
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com