Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2020, 07:04 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Istilah 'mani-pedi' atau manicure-pedicure seringkali identik dengan dunia kecantikan, terutama perempuan.

Namun, tak hanya untuk manusia, rupanya seekor sapi juga harus rutin melakukan pedicure alias perawatan jari-jari kaki, termasuk memperbaiki kondisi kuku.

Head of Farm 1 PT Greenfields Indonesia, Hani Yudayan menjelaskan, tujuan pedicure pada sapi adalah karena sapi berdiri tidak pada telapak kaki melainkan pada kuku-kukunya.

Sehingga jika kuku tidak dirapikan, sapi akan kesulitan bergerak, dan melakukan aktivitasnya.

Baca juga: Alternatif Nutrisi Bagi Anak Alergi Susu Sapi

"Bergerak menuju tempat pemerahan, untuk makan, beraktivitas, dan juga kesehatan," kata Hani ketika ditemui di Desa Babadan, Malang, Kamis (20/2/2020).

Salah satu sapi holstein yang ada di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang, Jawa Timur.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu sapi holstein yang ada di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang, Jawa Timur.
Sapi memiliki kuku terbelah, dan celah antarkuku tersebut berpotensi menjadi tempat terselipnya kotoran, jika kuku tak rajin dibersihkan dan dipotong.

Kondisi itulah yang bisa membuat sapi berisiko terkena infeksi.

Pedicure pada sapi dilakukan pertama kali dua bulan sebelum sapi melahirkan, kurang lebih ketika berusia 22 bulan.

Baca juga: Benarkah Susu Sapi Organik Lebih Sehat?

Pedicure berikutnya dilakukan pada pertengahan masa laktasi (pengeluaran susu) atau 150 hari setelah melahirkan, serta dua bulan sebelum melahirkan berikutnya, dan seterusnya.

Sejumlah sapi holstein yang ada di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang, Jawa Timur.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Sejumlah sapi holstein yang ada di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang, Jawa Timur.

"Jadi dalam satu (masa) laktasi dua kali pedicure," ungkap dia.

Hani menjelaskan, untuk Greenfields pada prinsipnya wajib memenuhi lima poin kesejahteraan hewan.

Baca juga: Susu Kecoa Disebut Lebih Bergizi daripada Susu Sapi, Mau Coba?

Lima poin tersebut adalah agar hewan bebas dari lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas rasa sakit, bebas beraktivitas, dan bebas mengekspresikan kegiatannya.

"Jadi kalau ada sapi yang mau makan harus ada makanannya, enggak boleh tertahan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com