KOMPAS.com - Istilah 'mani-pedi' atau manicure-pedicure seringkali identik dengan dunia kecantikan, terutama perempuan.
Namun, tak hanya untuk manusia, rupanya seekor sapi juga harus rutin melakukan pedicure alias perawatan jari-jari kaki, termasuk memperbaiki kondisi kuku.
Head of Farm 1 PT Greenfields Indonesia, Hani Yudayan menjelaskan, tujuan pedicure pada sapi adalah karena sapi berdiri tidak pada telapak kaki melainkan pada kuku-kukunya.
Sehingga jika kuku tidak dirapikan, sapi akan kesulitan bergerak, dan melakukan aktivitasnya.
Baca juga: Alternatif Nutrisi Bagi Anak Alergi Susu Sapi
"Bergerak menuju tempat pemerahan, untuk makan, beraktivitas, dan juga kesehatan," kata Hani ketika ditemui di Desa Babadan, Malang, Kamis (20/2/2020).
Kondisi itulah yang bisa membuat sapi berisiko terkena infeksi.
Pedicure pada sapi dilakukan pertama kali dua bulan sebelum sapi melahirkan, kurang lebih ketika berusia 22 bulan.
Baca juga: Benarkah Susu Sapi Organik Lebih Sehat?
Pedicure berikutnya dilakukan pada pertengahan masa laktasi (pengeluaran susu) atau 150 hari setelah melahirkan, serta dua bulan sebelum melahirkan berikutnya, dan seterusnya.
"Jadi dalam satu (masa) laktasi dua kali pedicure," ungkap dia.
Hani menjelaskan, untuk Greenfields pada prinsipnya wajib memenuhi lima poin kesejahteraan hewan.
Baca juga: Susu Kecoa Disebut Lebih Bergizi daripada Susu Sapi, Mau Coba?
Lima poin tersebut adalah agar hewan bebas dari lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas rasa sakit, bebas beraktivitas, dan bebas mengekspresikan kegiatannya.
"Jadi kalau ada sapi yang mau makan harus ada makanannya, enggak boleh tertahan," ungkap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.