KOMPAS.com - Banyak startup di Indonesia berguguran tanpa bisa melewati tahun pertama operasinya. Padahal, tak jarang di antara startup tersebut memiliki wawasan, dan bahkan produk yang bagus.
Marketing Communication Expert dan Founder Creator Charmain 7 Ruang, Aris Budi Hartanto mengungkapkan data tersebut.
Dia mengatakan, saat memulai startup, para founder yang fokus di bidang sesuai keahliannya, --keluar dari kompetensi dan sibuk berbisnis.
Baca juga: Menilik Bisnis Ashraf Sinclair, Restoran hingga Startup
Akibatnya, mereka banyak yang terjebak tren, dan akhirnya "gila-gilaan" membakar uang. Mereka pun umumnya mengejar valuasi dan bubble.
Padahal sejak dulu, bisnis menciptakan revenue dengan memberi kemanfaatan.
Dia menilai, strategi "bakar-bakar uang" sangat mengkhawatirkan, dan tidak bagus untuk perkembangan startup.
"Untuk itulah First Academy membantu startup dan UMKM serta profesional untuk melihat peluang dan mengukur diri serta mengisi kelemahan mereka."
Demikian kata Aris kepada Kompas.com di Bandung, Jumat (21/2/2020) kemarin.
Baca juga: Pegadaian Mau Tambah Pemasaran Digital, Sudah 3 Startup Antre
Business Unit Head wilayah Jawa Barat PT Link Net, Donny Armando Razalie lantas membeberkan kelemahan sebagian startup.
Donny menyebut, banyak di antara startup yang hanya mengandalkan produk dan suntikan dana besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.