Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2020, 18:06 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com— Peneliti sosiologi olahraga dari University of South Australia dan MSH Medical School Hamburg di Jerman merilis sebuah studi yang menunjukkan olahraga dapat melindungi orang dari gangguan kesehatan mental yang serius.

Namun, bukan sembarang olahraga. Dalam studi tersebut, olahraga 150 menit dalam seminggu, sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan yang paling berdampak.

Pedoman tersebut merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik sedang per minggu untuk orang dewasa yang sehat berusia 18 hingga 64 tahun.

Dalam penelitian di Jerman itu, tim peneliti menilai tingkat kecemasan dan depresi di antara 682 atlet rekreasional Jerman dalam kondisi mental yang berbeda, namun melakukan latihan dengan intensitas yang sama.

Para peneliti juga mengukur faktor-faktor seperti pengaturan dalam ruangan versus di luar ruangan, serta olahraga tim dibandingkan dengan olahraga individu.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Olahraga yang Ideal?

Orang yang berolahraga dengan durasi total 150 menit seminggu umumnya mengalami kesehatan mental yang lebih baik daripada mereka yang tidak.

"Meskipun obat-obatan dapat memainkan peran penting dalam kesehatan mental, serta manajemen nyeri dan penyakit, tapi ada keterbatasan," kata Dr. Vernon B. Williams, direktur neurologi olahraga dan pengobatan nyeri di Cedars-Sinai Kerlan-Jobe Institute di Los Angeles.

"Dengan meningkatnya krisis dalam penggunaan obat resep dan opiat, kita sebagai komunitas klinis harus mencari cara lain untuk membantu pasien meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Williams.

Efeknya pada kesehatan mental

Salah satu penulis penelitian, Katja Siefken, seorang dosen tambahan di School of Health Sciences di University of South Australia, mengatakan penting untuk mengenali bahwa berbagai bentuk olahraga memengaruhi kesehatan mental dengan cara yang berbeda.

Para peneliti menemukan orang yang tidak berolahraga sesuai dengan standar pedoman WHO melaporkan skor depresi yang lebih tinggi, apakah mereka olahraga di dalam atau di luar ruangan, secara individu atau dengan tim.

“Kamu mendapat manfaat berbeda dari latihan kelompok daripada individu. Latihan kelompok membuatmu tetap terlibat dan memberi energi, sementara latihan individu lebih kontemplatif dan mengurangi stres,” kata profesor psikiatri Thomas Plante.

Kecemasan dan depresi juga paling rendah terjadi di antara mereka yang berolahraga di dalam ruangan.

Baca juga: Olahraga Intensitas Tinggi Berlebih Berisiko bagi Jantung

Jangan berlebihan

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik berintensitas tinggi sering memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi. Karenanya, moderasi mungkin menjadi kunci

"Beberapa orang condong ke arah kecenderungan obsesif, dan berpikir bahwa mereka harus melakukan lebih, lebih dan lebih banyak. Namun, sebenarnya hal itu justru dapat menambah stres baik pada tubuh fisik dan keadaan emosional mereka," kata pelatih instruktur yoga Kelly Clifton Turner.

“Jeruk adalah makanan yang enak untuk dimakan mereka memiliki vitamin dan memberi energi yang baik. Tetapi tidak ada dokter yang merekomendasikan untuk makan 20 jeruk sehari. Moderasi dan keseimbangan adalah yang terpenting dalam semua hal,” katanya memberi analogi.

“Jika kamu tidak dapat memenuhi 150 menit per minggu, pertanyaan yang harus diajukan adalah: Apa yang dapat kamu lakukan? Sesuatu lebih baik daripada tidak sama sekali,” tambahnya.

Olahraga 30 menit setiap hari bermanfaat memberikan mood yang baik, sama seperti halnya orang yang mengonsumsi obat depresi. Bedanya, olahraga dalam jumlah moderat hampir tidak ada efek samping.

Baca juga: Kenali 8 Tanda Gangguan Kecemasan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com