Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2020, 09:51 WIB
Editor Wisnubrata

Mengulik penelitian satu dekade

Penelitian yang semakin mematahkan mitos hamil itu menular dilakukan terhadap 1,720 perempuan yang berpartisipasi dalam National Longitudinal Study of Adolescent Health (ADD Health) di Amerika Serikat.

Tidak tanggung-tanggung, penelitian ini dilakukan selama satu dekade sejak pertengahan tahun 1990an hingga pertengahan tahun 2000. Usia mereka di awal penelitian sekitar 15 tahun hingga 10 tahun kemudian ketika berusia 25 tahun.

Selama wawancara, mereka diminta menuliskan 10 lingkaran pertemanan. Fokus utama penelitian adalah pertemanan di masa SMA.

Hasilnya, keinginan seseorang untuk hamil naik dengan signifikan ketika temannya mengalami hal yang sama. Bahkan hal ini akan terus dirasakan hingga 2 tahun lamanya.

Berpengaruh terhadap jumlah anak

Lebih jauh lagi, ternyata pengaruh pertemanan tak hanya seputar keputusan hamil atau tidak. Bahkan berapa jumlah anak juga bisa dipengaruhi sebuah lingkaran pertemanan.

Berbeda satu dan lain, mekanisme sosial setiap lingkaran pertemanan bisa saja berpengaruh terhadap keputusan memiliki anak banyak atau tidak.

Mereka bisa saja memiliki argumen tentang keuntungan memiliki anak banyak, atau justru punya alasan mengapa tak perlu memiliki anak lebih dari satu.

Kemudian, seperti yang disebutkan di awal artikel ini, hal ini hanya berpengaruh dalam lingkaran pertemanan. Akan berbeda urusannya ketika sudah berkaitan dengan hubungan saudara.

Dalam masyarakat yang semakin mementingkan individualisme di era saat ini, kadang teman memegang posisi yang lebih penting dibandingkan dengan saudara atau anggota keluarga lainnya. Keputusan yang diambil pun bisa berdampak lebih signifikan.

Jadi, masih percaya bahwa kehamilan menular adalah mitos hamil?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com