Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2020, 14:09 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kebanyakan orang dewasa tak bisa mengingat kehidupannya di bawah usia tiga tahun. Kondisi ini disebut sebagai amnesia anak-anak.

Pernahkah anak mengingat langkah pertamanya atau perayaan ulang tahunnya yang kedua? Memori akan peristiwa-peristiwa di tahun awal kehidupan memang samar.

Fenomena ini disebut masa kanak-anak atau infantile amnesia, yaitu berangsur-angsur kehilangan memori dari kehidupan awal hidup.

Para psikolog meyakini bahwa amensia anak-anak adalah bagian normal dari perkembangan otak dan memori yang tidak sering diceritakan ulang lama kelamaan akan hilang.

Jika kita membicarakan tentang memori, biasanya kita merujuk pada kemampuan untuk mengingat pengalaman hidup. Disebut juga dengan memori episodik, hal ini melibatkan bagian otak yang disebut hipokampus, yang belum terbentuk sempurna saat lahir.

"Hipokampus baru siap saat anak berusia 4 tahun dan di usia ini biasanya anak mulai mengingat sesuatu secara konsisten. Makin besar usia anak, makin stabil memorinya," kata pakar neurosains kognitif dan memori, Rachel Elward Ph.D.

Baca juga: Suasana Hening Bantu Otak Menyimpan Memori Lebih Kuat

Penyebab lain anemia pada anak adalah kita tak punya kemampuan untuk membicarakan apa yang kita alami sebelum kita lancar berbicara.

Menurut pakar neuro-psikologi Sally Goodard Blythe, kemampuan berbahasa biasanya baru lancar saat anak berusia tiga tahun.

"Tapi, bukan berarti anak kecil tidak bisa mengingat apa yang terjadi. Anak juga punya memori, tetapi menghilang dengan cepat," kata Eldward.

Kapan memori mulai terbentuk

Bagi kebanyakan orang dewasa, memori episodik paling awal biasanya dimulai sejak usia tiga tahun. Hanya sebagian kecil peristiwa sebelum usia itu yang bisa diingat.

Meski begitu, akademisi meyakini bahwa memori dari kehidupan awal akan menghilang dengan cepat di usia 7 tahun.

Baca juga: Benarkah Suara di Bioskop Terlalu Kencang untuk Bayi?

Blythe merekomendasikan orangtua untuk membantu anak meraih ingatan-ingatan awal dengan menceritakan apa yang terjadi dan menunjukkan foto atau video kenangan saat bayi.

Walau bayi belum bisa mengingat tapi para ahli mengatakan orangtua tetap harus fokus membuat banyak memori untuk anak-anaknya.

"Berbagi pengalaman adalah salah satu cara bonding yang penting dan bisa membantu anak belajar tentang dunia sekitarnya. Misalnya anak mungkin tak akan ingat hal spesifik akan kunjungannya ke taman safari, tapi ia akan ingat apa yang dimaksud taman safari itu dan nama-nama binatangnya," kata Elward.

Anak usia dini juga akan membentuk memori yang tidak melibatkan hipokampus, dan ini berperan vital dalam perkembangannya sejak ia lahir.

"Kemampuan anak untuk belajar, seperti cara duduk atau memegang sendok, juga melibatkan emmori. Kita bisa melihat bayi belajar banyak hal di tahun pertama usianya dan mampu mengingatnya untuk belajar keterampilan baru," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com