KOMPAS.com - Banjir Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia menyebabkan banyak orang harus mengungsi. Saat banjir menyerang, seseorang akan menjadi lebih rentan terkena penyakit-penyakit tertentu karena kondisi lingkungan yang buruk.
Kontak tubuh dengan air yang tercemar akan meningkatkan risiko kita mengalami infeksi pada luka terbuka, dermatitis, konjungtivitis, dan infeksi telinga, hidung, tenggorokan.
Banjir seperti yang terjadi di Jakarta dapat meningkatkan penyebaran dari penyakit menular, terutama yang penyebarannya melalui air, seperti:
1. Demam Tifoid
Penyakit ini sering dialami pada anak-anak maupun dewasa. Demam tifoid disebabkan oleh infeksi dari bakteri Salmonella typhi.
Penyebarannya terjadi lewat makanan dan air. Pada sebagian besar kasus, kontaminasi terjadi lewat air yang diminum dan sanitasi yang buruk.
Gejala yang menunjukkan seseorang terkena penyakit ini, yaitu demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, dan diare atau konstipasi (sulit buang air besar).
Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti perdarahan saluran cerna atau perforasi (terbentuk lubang) pada usus hingga menyebabkan kematian.
Rutin mencuci tangan dan menghindari air yang terkontaminasi dapat mencegah kita mengalami penyakit ini saat air.
Baca juga: Jadi Korban Banjir, Waspadai Gejala 5 Penyakit Berikut
2. Kolera
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.