Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Jangan Pasang Veneer Gigi di Sembarang Klinik

Kompas.com - 26/02/2020, 09:21 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasangan gigi dilakukan untuk mengubah bentuk, warna dan fungsi gigi. Seperti memperbaiki gigi yang patah, rusak, tidak rata, berubah warna, dan sebagainya.

Namun, tak sedikit orang yang melakukan prosedur tersebut hanya karena alasan kosmetik dan mengikuti tren.

Padahal, veneer gigi dilakukan untuk mengembalikan beberapa fungsi, salah satunya fungsi estetika, yaitu mengembalikan menurut kaidah tampilan gigi alami.

Baca juga: Pengalaman Buruk Bleaching Gigi, Meisya Siregar Kini Pilih Veneer

Pendiri Indo Dental Center, drg. Leonard C. Nelwan, Sp. Pros., FISID, FITI menjelaskan, veneer gigi yang tepat diawali dengan mempelajari kondisi pasien secara komprehensif. Mulai dari bentuk wajah, warna kulit, warna mata, dan lainnya.

Maka, setiap orang sebetulnya memiliki kebutuhan yang berbeda dan semua itu harus sesuai proporsi.

"Banyak yang suka-suka saja, gigi dipanjangin dan sebagainya."

"Tidak semua orang cocok bunny teeth (gigi kelinci), misalnya, tapi banyak trend setter yang misleading," kata Leonard di kliniknya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Berapa Biaya Veneer Gigi untuk Senyum yang Cantik

Di sisi lain, tidaksemua dokter gigi memiliki pengetahuan yang cukup mendalam untuk mengerjakan veneer gigi. Maka penting memilih dokter yang tepat untuk melakukan prosedur tersebut.

Menurut Leonard, veneer yang dibuat asal-asalan dan tidak presisi berisiko memunculkan masalah di kemudian hari. Misalnya, terjadi kebocoran, bau, gigi berlubang, dan lainnya.

"Kami di sini sangat mengedepankan presisi, agar tidak miss," ungkapnya.

Pengerjaan veneer juga menetukan keawetannya. Veneer gigi yang dipasang secara tepat bisa bertahan lama.

Namun, Smile designer dari Indo Dental Center, drg. Ivan Hadiutomo, Sp.KG menjelaskan, hal ini juga perlu ditunjang dengan rutinitas perawatan harian yang baik dan benar.

Baca juga: Jangan Biarkan Gigi Ompong Terlalu Lama, Apa Alasannya?

Ivan juga menyarankan pasien bertemu dengan dokter setiap 6 bulan sekali untuk dilakukan pengecekan dan pembersihan.

"Pada dasarnya veneer hanya lapisan yang sangat tipis. Kuat enggak? Dengan material yang bagus kami memastikan dia menempel seperti gigi asli."

"Masalahnya satu, bisa enggak kita merawatnya?" kata Ivan.

Jika dirawat dengan benar, gigi yang diveneer akan tampak seperti gigi asli. Sebaliknya, perawatan yang tidak maksimal akan membuatnya lebih mudah rusak.

"Kalau copot-copot itu berarti enggak dilakukan dengan benar," ucapnya.

Baca juga: Tusuk Gigi atau Dental Floss, Lebih Baik yang Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com